Liputan6.com, Jakarta- Media sosial menjadi tempat berbagi berbagai informasi dari yang ringan hingga berat, salah satu kabar yang kerap beredar seputar aksi kriminal dari perampokan hingga pembunuhan.
Informasi seputar aksi kriminal tersebut pun ternyata tidak semua benar, hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menunjukan sebagian telah terbukti hoaks.
Baca Juga
Kondisi ini membuat kita harus terus mewaspadai informasi yang didapat media sosial, dengan memastikan kebenarannya terlebih dahulu sebelum mempercayainya.
Advertisement
Untuk memastikan benar atau salah informasi yang diperoleh kita bisa melakukannya sediri secara online, simak carannya dalam halaman berikut ini.
Berikut kumpulan hoaks informasi kriminal.
1. Video Perampokan Bersenjata Tewaskan Tiga Orang di Citra 6
Beredar di media sosial postingan video yang menyebut ada perampokan bersenjata yang menewaskan tiga orang di Citra 6. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 21 Mei 2022.
Dalam postingannya terdapat video berdurasi 30 detik dengan narasi "Perampokan bawa senjata api citra 6, 1,5 M/ 3 orang tewas."
Dalam video si perekam mengucapkan "Diinfokan untuk temen-temen di wilayah Citra 6 telah terjadi perampokan dengan bersenjata api. Tiga orang tewas nih. Di citra 6 telah terjadi perampokan senilai Rp 1,5 miliar. Kalau ada di Citra 6 merapat nih."
Akun tersebut juga menambahkan narasi, "Kabar Terkini…"
Lalu benarkah postingan video yang menyebut ada perampokan bersenjata yang menewaskan tiga orang di Citra 6? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hoaks Kriminal Berikutnya
2. Foto Wanita Terancam 25 Tahun Penjara karena Bunuh Pelaku Perkosaan
Sebuah foto yang diklaim seorang wanita terancam 25 tahun penjara karena membunuh pelaku perkosaan beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan situs beritasaya00.blogspot.com pada 23 April 2022.
Situs tersebut memuat pemberitaan berjudul "Perempuan Bela Diri Bunuh Pria yang Mau Memperkosa Dirinya Terancam 25 Tahun Penjara". Artikel itu memuat foto seorang wanita yang tengah digelandang polisi.
Wanita itu menggunakan baju tahanan berwarna oranye dengan membawa papan bertuliskan, Tersangka, Holifatul Janah.
Foto itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa wanita itu terancam 25 tahun penjara karena membunuh pria pelaku perkosaan. Artikel tersebut juga ramai dibagikan oleh beberapa akun Facebook dengan narasi yang sama.
"Kok malah kebalik yang membela diri malah di tahan 😭😭😭 kami bagaimana sebagai wanita ga bisa berbuat apa apa 😭 hukum tajam kebawah tumpul ke atas," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 88 kali dibagikan dan mendapat 255 komentar warganet.
Benarkah dalam foto itu seorang wanita terancam 25 tahun penjara karena membunuh pria pelaku perkosaan? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.
Advertisement
Video Anak Digorok Ibu karena Bangunkan Sahur
Sebuah video yang diklaim seorang anak digorok oleh ibunya karena membangunan sahur beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 17 April 2022.
Video berdurasi 25 detik itu memperlihatkan seorang remaja wanita menangis sambil memegang lehernya. Kemudian ada seorang pemuda yang menghampiri. Pemuda itu kemudian mengatakan bahwa si ibu dari remaja tersebut tega melakukan penusukan.
"Ibunya yang nusuk," kata pemuda dalam video itu.
Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar seorang anak ditusuk oleh ibunya ketika membangunkan sahur.
"Ini ibu nya sudah Gilak 100 persen
Anak banguni ibu nya sahur malah di gorok leher nya dan dtusuk ..hadeehh," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 10 ribu kali ditonton dan mendapat 58 komentar warganet.
Benarkah dalam video itu seorang anak digorok oleh ibunya karena membangunan sahur? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement