Cara Pemprov Aceh Cegah Penyebaran Hoaks di Media Sosial

Masyarakat diharapkan dapat memilih dan memilah informasi yang bermanfaat agar tidak mudah percaya dengan hoaks.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Jul 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh, Marwan Nusuf menyatakan, ada delapan ikhtiar yang dilakukan Pemerintah Aceh guna mencegah penyebaran berita bohong di kalangan masyarakat setempat.

"Ada delapan ikhtiar yang terus kita lakukan untuk pencegahan berita bohong di tengah masyarakat Aceh,” kata Marwan dikutip dari Antara, Kamis (28/7/2022).

Delapan ikhtiar tersebut di antaranya, mempublikasikan konten positif, membentuk grup satgas media sosial, mengedukasi masyarakat, hingga membuka layanan pengaduan hoaks. 

Menurut Marwan, ada beberapa hal yang membuat masyarakat masih mempercayai berita hoaks. Misalnya saja, karena keterbatasan informasi.

Penyebab selanjutnyam yaitu tingkat popularitas informasi, di mana pemberitaan yang terus menerus dapat membuat manusia jadi tertutup pada kebenaran.

"Ketiga yaitu ketertarikan. Kita lebih tertarik dengan berita hoaks karena topiknya yang menarik dan unik. Oleh karena lebih mudah diterima," ucap dia.

Marwan berharap, masyarakat dapat memilih dan memilah informasi yang bermanfaat agar tidak mudah percaya dengan hoaks.

"Kolaborasi para pemangku kepentingan di Indonesia sangat penting untuk meminimalisir penyebaran konten negatif dengan peningkatan manajemen konten dan literasi digital," katanya.

Di sisi lain, Marwan meminta, masyarakat untuk melapor ke email aduankonten@mail.acehprov.go.id, situs lapor.go.id, dan sms ke 1708 jika menemukan informasi palsu atau hoaks di media sosial

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya