Liputan6.com, Jakarta Tak banyak cerita tentang cinta sejati sehingga banyak orang terkadang tak percaya cinta semacam itu. Sekalinya ada, kisahnya selalu mengharukan setiap orang. Inilah kisah cinta sejati pasangan asal Jepang Hisashi Nishizawa dan Mai Nakahara.
Baca Juga
Advertisement
Keduanya sudah dua tahun berpacaran dan dikenal sebagai pasangan sejati. Di kala susah dan senang mereka selalu bersama. Bahkan hubungan keduanya selalu membuat iri teman-teman mereka.
Oleh karena itu, mereka kemudian berencana melanjutkan kisah cinta melalui ikatan sakral pernikahan. Setelah melamar Mei, keduanya diliputi perasaan bahagia karena harus mempersiapkan pesta pernikahan yang telah mereka tunggu-tunggu.
Sayangnya, beberapa minggu menjelang pernikahan ada yang aneh dari sikap calon istri Nishizawa. Mai melihat pacarnya dengan tatapan aneh seperti orang yang tak pernah ia kenal sebelumnya.
"Siapa kamu?" itulah pertanyaan Mai yang Nishizawa terkejut. Pacarnya tak lagi menegnalinya wajahnya. Sejak saat itu perilaku Mai menjadi aneh, ia mulai meledak-ledak marah dan berteriak tanpa alasan.
Bukan hanya Nishizawa, wanita itu juga tak mengingat siapa teman-temannya serta keluarga terdekatnya. Keanehan itu membuat orang-orang terdekat Mai langsung melarikannya ke rumah sakit.
Walaupun sudah dilarikan, dokter tidak bisa mengidentifikasi secara jelas apa penyakit yang diderita Mai. Selain itu, kondisi Mai kian memburuk karena jantungnya pernah berhenti serta ia mengalami koma. Untuk membuatnya tetap bertahan hidup, Mai akhirnya didukung dengan menggunakan alat.
Bagi Nishizawa, kondisi Mai merupakan titik balik dalam hidupnya. Tak ada yang pernah menyangka kehidupan bahagianya dengan wanita yang ia cintai akan berujung seperti ini. Apalagi dokter menduga kuat bahwa Mai tak akan lagi membuka matanya dalam waktu yang lama.
Nishizawa diringi pilihan untuk meninggalkan wanita itu dan melanjutkan hidupnya atau tetap setiap mencintai Mai.
Â
Melangsungkan pernikahan
Nishizawa memutuskan pilihan tetap setiap di sisi Mai untuk menunggu hingga wanita yang ia cintai membuka matanya.
Setelah tahu Mai didiagnosa limbik encephalitis atau peradangan otak di bagian limbik, keluarganya dan keluarga pacarnya merasa sangat menyesal. Namun, Nishizawa tidak menyerah dan tetap setia kepada Mai.
"Saya berterima kasih kepadamu karena terus menjaga Mai tapi aku juga berharap agar kamu menyerah kepada Mai dan mencari wanita lain," saran dari Ibu Mai kepada Nishizawa karena merasa perihatin kepada Nishizawa, melansir Viral4real, Jumat (16/2/2018).
Jawaban Nishizawa pun cukup mencenangkan, ia tetap memohon kepada keluarga Mai agar terus setiap berada di dekat Mai. Pria itu belum menyerah kepada cinta sejatinya.
Setahun lebih setelah dilarikan ke rumah sakit, akhirnya Mai membuka matanya kembali. Akan tetapi, ingatannya belum juga pulih.
Hal ini tak membuat Nishizawa menyerah ia masih tetap bersama dengan Mai. Setelah berupaya untuk sembuh selama seribu hari, Mai akhirnya diperbolehkan untuk pulang oleh rumah sakit. Nishizawa yang setia merawat dan memberinya kasih sayang membuat Mai jatuh cinta kembali kepadanya.
Penantian panjang Nishizawa akhirnya terbalaskan, untuk kedua kalinya pria itu telah melamar Mai lagi pada Agustus 2014. Mereka kemudian mengucapkan janji suci dalam upacara pernikahan setelah delapan tahun keduanya telah bertunangan.
Kini cerita mereka diadaptasi dalam sebuah film Jepang berjudul 'The 8-year Engagement' yang rilis pada 2017 lalu. bagaimana menurutmu? Apa kamu percaya dengan kisah cinta sejati?
Advertisement