Potong Kuku Cegah Risiko Tertular Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli

Ada baiknya kalian rutin memotong kuku selama masa pandemi virus Corona ini.

oleh Camelia diperbarui 30 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 16:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Selama pandemi Corona atau Covid-19 ini, kebiasaan kita sehari-hari tentu banyak yang berubah. Tak sedikit dokter dan para ahli yang menyarankan kita untuk rajin menjaga kebersihan.

Mulai dari mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker ketika pergi ke luar rumah hingga membersihkan benda-benda di rumah dengan disinfektan.

Namun, masih ada kebiasaan kecil lainnya yang tanpa disadari bisa membuat kita berisiko tertular Virus Corona. Salah satunya ialah dengan membiarkan kuku untuk tumbuh panjang.

Melansir dari Insider, Senin (30/3/2020), seorang dokter bernama Dr. Neha Pathak, mengatakan bahwa orang harus memperhatikan kuku mereka di masa pandemi Covid-19 ini. Pasalnya, kuku bisa menjadi “sarang” kuman, bakteri hingga virus dan sangat mungkin untuk kuku panjangmu menjadi sarana Virus Corona masuk ke tubuh. 

Sarang kuman

Ilustrasi Kuku
Sejumlah perawatan bisa dilakukan untuk jadikan kuku tetap sehat saat pakai Fake Nails (Foto: Unsplash/ Sarah Cervantes)

“Kuku tentu bisa menjadi sarang kuman yang bisa dengan mudah menyebar. Kita tak tahu berapa lama Virus Corona Covid-19 dapat bertahan di kulit dan kuku, tapi tentunya bisa dengan cepat menyebar ketika kita tak mencuci tangan dan juga kuku dengan baik,” ujar Pathak.

Itu mengapa Dr. Pathak menyarankanmu memotong kuku untuk mencegah adanya kuman pada tangan. Terlebih jika kamu sering mengabakan imbauan mencuci tangan secara rutin.

Kuman dan virus bersemanyam di cat kuku

[Fimela] Kuku
ilustrasi kuku | unsplash.com/@happpyal

Orang dengan kuku yang dicat nampaknya akan lebih berisiko tertular Virus Corona Covid-19. Pasalnya kuman atau virus bisa bersemayam di cat kuku.

“Cat kuku yang sudah rusak dan retak bisa menjadi tempat virus bersembunyi, jadi usahakan untuk selalu memperhatikan kukumu. Menghapus cat kuku yang sudah rusak juga menjadi salah satu hal yang sangat penting," lanjutnya.

Dr. Pathak mengingatkan publik untuk rutin mencuci tangan dengan sabun. Cucilah tangan setidaknya 20 detik dengan secara seksama menggosok seluruh bagian tangan mulai dari jari-jari, jempol, pergelangan hingga telapak tangan.

Tak lupa menggosok bagian luar dan dalam kuku ketka mencuci tangan. Terlebih bagi kamu yang memiliki kuku panjang.

Setop menggigiti kuku

Kuku Dijadikan Alat Bantu
Menggigit Kuku / Sumber: iStockphoto

Banyak orang yang memiliki kebiasaan menggigiti kuku ketika bosan. Mulai sekarang setop kebiasaan buruk tersebut. Tak hanya Virus Corona, menggigiti kuku bisa mempermudahmu terinfeksi penyakit lain.

"Kebersihan tangan yang tepat termasuk dengan rajin membersihkan dan memotong kuku, yang dapat menjadi sarang kuman dan dapat berkontribusi pada penyebaran beberapa infeksi, seperti cacing kremi. Kuku jari harus dibuat pendek, dan bagian bawahnya harus sering dibersihkan dengan sabun dan air,” ujarnya.

Semakin panjang kuku akan semakin buruk

Jari Kuku
Ilustrasi Foto Jari Kuku (iStockphoto)

Tak hanya itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika (CDC) menyatakan semakin panjang kuku akan semakin berisiko pula orang terkena penyakit.

"Karena panjangnya, kuku yang lebih panjang dapat menampung lebih banyak kotoran dan bakteri daripada kuku pendek, sehingga berpotensi terkena penyebaran infeksi," kata CDC di situsnya.

Oleh karena itu, untuk mencegah penularan kuman dan virus, CDC menganjurkan kalian untuk memotong kuku secara rutin dan meggosok kuku saat mencuci tangan dengan sabun. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya