Terbukti Secara Sains, 4 Cara Kurangi Stres yang Bisa Anda Lakukan di Rumah

Stres yang berkepanjangan tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan, berikut cara untuk mengatasinya.

oleh Ulya Kaltsum diperbarui 12 Mar 2021, 22:01 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2021, 22:01 WIB
Berhubungan dengan Gangguan Mental
Ilustrasi Stres dan Kelelahan Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Stres menjadi salah satu hal yang banyak dialami oleh masyarakat modern, tak terkecuali saat masa pandemi seperti saat ini. Mulai dari karena masalah pekerjaan, kesepian, atau gangguan kecemasan.

Umumnya, gejala stres yang muncul antara lain sulit konsentrasi, rasa lelah, jantung berdebar, kurang tidur, hingga gemetar. Stres yang berkepanjangan tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kecemasan hingga stres. Cara terbaiknya, Anda bisa datang dan berkonsultasi dengan profesional bidang kesehatan untuk pengobatan yang pas.

Namun, jika belum bisa mendapatkan akses terapis, Anda bisa melakukan beberapa teknik berikut ini yang telah didukung oleh sains berikut ini.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

1. Buat Jurnal

Ilustrasi Menulis
Ilustrasi menulis (dok. Pixabay.comStockSnap/Putu Elmira)

Jika tak terbiasa membuat jurnal, mungkin saat ini Anda bisa memulainya. Proses menuliskan pikiran dan perasaan memungkinkan Anda melampiaskan dan mengelola emosi dengan lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa mengungkapkan perasaan Anda ke dalam jurnal dapat membebaskan secara emosional.

Terlebih lagi, Anda dapat melihat kembali hal yang pernah terjadi dan mencari pola di sekitar peristiwa yang membuat stres. Setelah mengetahui polanya, Anda dapat mulai merencanakan dan tahu harus bertindak seperti apa atau justru bisa menghindari stres tersebut.

 

 

 

2. Tetapkan Batasan

Mengenal Istilah Buzzer
Ilustrasi Aktivitas Buzzer di Media Sosial Credit: pexels.com/pixabay

Di dunia yang semakin digital ini, batas antara rumah, kantor, teman, keluarga, dan pribadi bisa menjadi samar. Mulai dari bermain hingga membalas komentar di media sosial secara terus menerus dapat menyebabkan stres.

Sebuah studi di University of Illinois menyatakan bahwa para peneliti menemukan korelasi antara mereka yang menonaktifkan pemberitahuan email kantor dan persepsi stres yang lebih rendah di tempat kerja. Secara signifikan, mereka juga mencatat apakah supervisor mendukung batasan mereka atau mengharapkan jika mereka selalu tersedia dapat memengaruhi tingkat stres.

Menetapkan batasan dengan pekerjaan, teknologi, dan tekanan sosial dapat membantu melindungi kesejahteraan Anda dengan memberi kesempatan untuk memulihkan tenaga.

 

3. Meditasi

Ilustrasi Meditasi
Ilustrasi meditasi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Terkadang, keadaan atau situasi yang sedang dihadapi tak berada dalam kendali kita. Teknik meditasi dan perhatian penuh sangat bagus untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan sengaja fokus pada satu aktivitas atau menarik napas dalam-dalam dan terarah.

Teknik ini bekerja dengan memperlambat jalur emosional antara amigdala dan korteks prefrontal. Seiring waktu, mereka menjadikan Anda kurang reaktif terhadap stres. Dengan menjadi kurang terlibat secara emosional dengan situasi stres yang dirasakan, Anda dapat mengurangi kelelahan bahkan jika penyebab stres tidak berubah.

Sebuah penelitian psikologi menunjukkan bahwa meditasi dapat meningkatkan welas asih atau rasa sayang untuk diri sendiri dan orang lain. Sementara itu, ahli saraf telah menemukan hubungan antara meditasi dan respons ventral vagus, yang dikaitkan dengan cinta dan toleransi.

 

4. Tidur Nyenyak

Mengubah Posisi Tidur
Ilustrasi Mendapat Mimpi Buruk Credit: pexels.com/pixabay

Meskipun tidak benar-benar praktis untuk menghentikan stres, penting untuk memiliki waktu tidur yang cukup di malam hari untuk mendorong ketahanan tubuh Anda terhadap stres. Anda dapat menerapkan beberapa teknik manajemen stres di atas untuk membantu meningkatkan kualitas tidur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya