AstraZeneca Klaim Temukan Terapi Obat yang Dapat Menetralkan Subvarian Omicron

AstraZeneca mengatakan koktail berbasis antibodi untuk mencegah dan mengobati COVID-19 terbukti mempertahankan aktivitas penetralan terhadap varian virus corona Omicron.

oleh Camelia diperbarui 22 Mar 2022, 13:03 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 13:03 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - AstraZeneca mengatakan koktail berbasis antibodi untuk mencegah dan mengobati COVID-19 terbukti mempertahankan aktivitas penetralan terhadap varian virus corona Omicron, termasuk sub-varian BA.2 yang sangat menular, dalam sebuah studi laboratorium independen.

 

Dilansir dari Channel News Asia, data dari studi oleh Universitas Washington menunjukkan terapi itu mengurangi jumlah virus yang terdeteksi dalam sampel semua subvarian Omicron yang diuji di paru-paru tikus, kata pembuat obat yang terdaftar di London itu, Senin (21/3/2022).

Studi ini belum ditinjau oleh rekan sejawat. Terapi Evusheld, diuji terhadap subvarian BA.1, BA.1.1, dan BA.2 dari Omicron dan juga terbukti membatasi peradangan di paru-paru.

"Temuan ini lebih lanjut mendukung Evusheld sebagai opsi penting yang potensial untuk membantu melindungi pasien yang rentan seperti gangguan kekebalan yang dapat menghadapi hasil buruk jika mereka terinfeksi COVID-19," kata eksekutif senior AstraZeneca John Perez.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BA.2 mulai mewabah

Indonesia Kembali Terima 1,2 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dari Australia
1,2 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Australia tiba di Indonesia hari ini. (pexels/nataliya vaitkevich).

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan pekan lalu angka yang menunjukkan peningkatan global dalam kasus COVID-19 dapat menjadi masalah yang jauh lebih besar, karena varian Omicron dan BA.2 menyebar di tengah pelonggaran pembatasan dan pengujian.

 

Bergantung pada sistem kekebalan yang utuh

Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Vaksin bergantung pada sistem kekebalan yang utuh untuk mengembangkan antibodi yang ditargetkan dan sel penangkal infeksi, tetapi Evusheld mengandung antibodi buatan laboratorium yang dirancang untuk bertahan di dalam tubuh selama berbulan-bulan untuk menahan virus jika terjadi infeksi.

Sedang dalam peninjauan

Inggris Tidak Terapkan Pembatasan COVID-19 Jelang Tahun Baru
Seorang wanita mengenakan topeng untuk melindungi diri dari virus corona melihat ponselnya di Trafalgar Square, di London, Selasa (28/12/2021). Javid menuturkan, varian Omicron saat ini menyumbang sekitar 90 persen kasus baru di seluruh Inggris. (AP Photo/Alastair Grant)

Hasilnya muncul setelah Inggris pekan lalu menyetujui terapi untuk mencegah infeksi pada orang dewasa dengan respons imun yang buruk. Evusheld saat ini sedang dalam peninjauan Eropa dan telah disahkan di Amerika Serikat.

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya