Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini ramai pembicaraan soal generasi Z atau gen Z. Lalu, apakah sebenarnya gen Z itu? Generasi Z atau gen Z merupakan sekelompok orang yang lahir pada rentang tahun 1995 sampai dengan 2010.
Kemudian, ada satu hal yang pasti dari gen Z, yaitu generasi ini dibesarkan di lingkungan yang serba digital dan serba canggih.
Baca Juga
Oleh karenanya, diperkirakan mereka akan melahirkan generasi yang memiliki karakteristik sangat beragam. Baik itu dari sisi akademis atau hubungan interpersonal.
Advertisement
Dilansir oxford-royale.com, Senin (7/11/2022), gen Z mempunyai harapan, perspektif, dan preferensi kerja yang berbeda dan juga dianggap menantang bagi setiap organisasi.
Gen Z dan ciri-cirinya dipercaya lebih beragam, memiliki sifat global, memberi pengaruh pada budaya, dan juga memberi pengaruh sikap pada banyak masyarakat.
Bukan hanya itu, gen Z juga dapat memanfaatkan perubahan teknologi dalam kehidupan, bahkan teknologi menjadi sebuah napas bagi mereka.
Pada umumnya, siswa gen Z selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada.
Anak-anak ini sudah terbiasa memegang gadget sejak kecil. Pengenalan teknologi dan dunia maya ini sangat berpengaruh pada perkembangan kehidupan dan kepribadian anak Gen Z.
Berikut ini ada beberapa ciri-ciri dari gen Z yang perlu kamu ketahui, apakah kamu termasuk?
1. Cepat belajar
Generasi Z dan ciri-cirinya yang selanjutnya yaitu mereka cepat belajar, sebab akses informasi yang terbuka luas. Sehingga, generasi Z menjadi lebih cepat belajar daripada generasi yang sebelumnya.
Gen Z bisa mempelajari informasi hanya dengan melalui internet, yang mana terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Mahir Gunakan Teknologi dan Bermain Medsos
2. Generasi Z Mahir Dalam Teknologi
Sejak mereka lahir, internet dan telepon seluler (sebagian besar) sudah menjadi hal yang lumrah. Generasi Z atau gen Z menginginkan kepuasan instan dan mereka tahu jika mereka membutuhkan informasi, itu mudah diakses.
Karena terhubung membuat komunikasi hampir tidak terbatas, tidak jarang anggota gen Z memiliki teman di seluruh dunia.
Bagi banyak orang, berkomunikasi dengan seseorang di belahan dunia lain mungkin lebih mudah daripada berkomunikasi dengan kerabat yang lebih tua di meja makan selama acara jamuan makan.
Telepon seluler digunakan, pertama dan terutama, untuk tujuan hiburan. Anggota generasi ini masih lebih suka melakukan kontak manusia secara tatap muka bila memungkinkan, terutama dengan orang yang mereka kenal.
Gen Z melakukan banyak riset online dan perusahaan yang mencoba menjangkau grup ini akan dilayani dengan baik untuk menarik mereka melalui cara online dibandingkan dengan metode cetak, radio, atau televisi kuno.
Mereka meneliti perusahaan secara online, dan mengandalkan ulasan pengguna untuk mendukung insting mereka tentang perusahaan sebelum mereka benar-benar berbisnis dengan mereka.
3. Suka Berkomunikasi Secara Dunia Maya
Karakter generasi z yang selanjutnya adalah suka berkomunikasi secara maya atau melalui media sosial (medsos). Mereka dapat berkomunikasi dengan semua kalangan.
Gaya berkomunikasi generasi ini lebih banyak menggunakan berbagai macam jejaring sosial yang semakin merebak di dunia internet.
Hal ini secara tidak langsung menyebabkan mereka dapat berkomunikasi dan berekspresi secara spontan sehingga terkadang seolah bertindak atau berkata tanpa sopan dan santun.
Advertisement
Suka Umbar Privasi dan Ingin Didengar
4. Suka Mengumbar Privasi
Sudah tidak heran jika kita sering menjumpai berbagai jenis unggahan anak gen Z melalui berbagai platform media sosial yang dapat diakses oleh siapa saja.
Mereka dengan bebas memberitahukan kepada “dunia” tentang kegiatan mereka, hobi, dan lain sebagainya. Hal ini mengandung sisi positif dan negatif.
Sisi positifnya, mereka menjadi lebih kreatif dan menyuarakan pendapat mereka. Tetapi di sisi lain, akan sangat berbahaya jika dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Pengawasan orang tua mutlak diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Gen Z Ingin Didengar
Memiliki akses ke begitu banyak informasi, gen Z memiliki pendapat yang kuat dan ingin mereka didengar. Hal ini terutama berlaku di tempat kerja, di mana mereka berharap menjadi kontributor yang setara.
Anggota gen Z percaya bahwa ide mereka sama berharganya dengan ide dari anggota generasi lain.
Meskipun mereka mungkin kekurangan pengalaman yang hanya datang seiring waktu, kemampuan mereka untuk berubah dalam sekejap, memproses informasi dengan cepat, dan bersaing membuat suara mereka didengar di organisasi mana pun.
Kompetitif dan Cocok Belajari di Start Up
6. Generasi Z Kompetitif
Kelompok gen Z sangat fokus dan kompetitif di sebagian besar bidang kehidupan. Mereka tidak hanya ingin masuk ke sekolah terbaik dan mendapatkan pekerjaan dengan gaji tertinggi. Mereka juga ingin memenangkan setiap debat dan setiap acara olahraga. Persaingan terus mendorong gen Z.
Persaingan mungkin melawan orang lain atau dalam diri mereka sendiri. Dan, persaingan melawan waktu adalah konstan.
Mereka menginginkan apa yang mereka inginkan sekarang. Kesabaran adalah seni yang hilang dengan gen Z, dikarekanakan mengetahui bahwa mereka harus bertindak cepat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan karena takut orang lain akan mengalahkan mereka.
7. Cocok Belajar di Start Up
Perusahaan rintisan atau start up cocok menjadi tempat belajar gen Z ini. Generasi ini bisa dikatakan suka dan cocok untuk bekerja di perusahaan start up, sebab perusahaan masih mempunyai ruang untuk mereka belajar dan berkembang.
Selain itu, perusahaan start up juga banyak melakukan pekerjaan sekaligus, memiliki banyak tantangan sebagai ajang aktualisasi diri, serta membutuhkan kreativitas.
Advertisement