Revitalisasi Museum dan Penataan KCBN Muara Jambi Dimulai, Dirjen Kebudayaan Beri Pesan Ini

Penandatanganan Kontrak Penyedia Jasa Konstruksi Museum dan Penataan Lingkungan KCBN Muara Jambi, Dirjen Kebudayaan: Tolong Kerja dengan Hati!

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 27 Apr 2024, 20:32 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2024, 19:30 WIB
Revitalisasi Museum dan Penataan KCBN Muara Jambi Dimulai, Dirjen Kebudayaan Beri Pesan Ini
dok: ist

Liputan6.com, Jakarta - Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi memasuki tahap baru. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya dua kontrak kerja antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan dua penyedia jasa yangakan melakukan konstruksi fisik pembangunan museum serta konstruksi fisik penataanlingkungan KCBN Jambi, Jumat, 26 April 2024.

Sejak awal tahun ini, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah memulai revitalisasi seluruh KCBN. Fokus utama bukan hanya soal perbaikan fisik, tetapi juga tentang menghidupkan kembali nilai budaya yang penting, dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam prosesnya.

Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Drs. Fitra Arda, Plt Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Masrul Latif serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi Agus Widiatmoko.

Kontrak konstruksi fisik pembangunan museum, ditandatangani oleh Kepala PPK Pembangunan Museum M Natsir Muslim Ridwan dan Senior Vice President Head of Building Operation Division PT PP (Persero) Andek Prabowo.

Sedangkan kontrak kedua, yang menyangkut konstruksi fisik penataan lingkungan kawasan cagar budaya, ditandatangani oleh PPK Penataan Lingkungan Yanto H.M. Manurung dan Senior Vice President Divisi Operasi 1PT Brantas Abipraya (Persero) Arviga Bigwanto.

"Penandatanganan ini telah dinantikan dengan baik," kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/4/2024).

"Sejak tahun lalu, kami telah merencanakan penataan Muara Jambi dan pembangunan museum. Kehadiran langsung Pak Presiden di lokasi mempercepat prosesnya, meskipun proses hingga tanda tangan kontrak memakan waktu yang cukup panjang," jelasnya.

 

Ingin mewariskan kebudayaan

Lebih lanjut Hilmar mengatakan, "Kami berterima kasih kepada Inspektorat Jenderal yang telah mengawal proses ini dengan teliti danefisien. Proyek ini memiliki nilai prestisius bagi kami, karena kami bertujuan untuk mewariskan kebudayaan, bukan hanya sekadar membangun dan menata lingkungan."

"Pesan saya bagi yangbekerja di lapangan tolong kerja dengan hati, kerja bersih dan pastikan sesuai dengan KPI," sambungnya.

Sementara itu Andek Prabowo dari PT PP (Persero) ingin menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Proyek ini memiliki nilai historis bagi generasi mendatang.

"Kami berharap dapat bekerja secara sinergis, karena keberhasilan proyek ini adalah hasil dari kolaborasi bersama. Kami akan memperhatikan dengan seksama kualitas detailnya. Muara Jambi memiliki keunikan tersendiri karena jarang terjadi pembangunan museum," ungkap Andek.

 

Berharap jadi tonggak penting dalam pelestarian budaya bangsa

Selain itu, Arviga Bigwanto dari PT Brantas Abipraya (Persero) menuturkan, dengan hasil ini, kami akan berupaya memberikan layanan sesuai dengan harapan.

"Kami berharap pengalaman kami dalam menata lingkungan di beberapa daerah wisata dapat memenuhi harapan dan menghasilkan produk yang sesuai bagi generasi mendatang. Kami memohon kerjasama dari semua pihak terkait agar produk ini dapat berkualitas," kata Arviga.

Dengan penandatanganan kontrak ini, diharapkan bahwa pembangunan museum dan penataan lingkungan di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi akan menjadi tonggak penting dalam pelestarian warisan budaya bangsa dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya