Apakah Aman Tidur Menggunakan Softlens?

Para pakar merekomendasikan menjaga kebersihan softlens dengan teliti, termasuk melakukan pembersihan yang tepat serta menggantinya sesuai dengan panduan yang diberikan oleh tenaga medis yang berpengalaman.

oleh Azzahra Ilka Aulia diperbarui 28 Apr 2024, 14:17 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2024, 13:40 WIB
ilustrasi menggunakan softlens saat memakai masker/pexels
ilustrasi menggunakan softlens/pexels

Liputan6.com, Jakarta Softlens dipakai oleh sekitar 45 juta orang di Amerika Serikat dan dianggap relatif aman.

Namun, merawatnya dengan tidak benar atau menyimpannya terlalu lama, terutama ketika tidur, bisa memiliki dampak serius pada kesehatan mata, seperti yang diingatkan oleh para ahli.

Pada akhir Maret, Tori Spelling, seorang bintang TV, terlihat menggunakan penutup mata untuk menyembunyikan bisul di matanya.

Ia mengungkapkan bahwa bisul tersebut disebabkan oleh kebiasaannya tidur dengan softlens.

Spelling mengakui bahwa ia menggunakan softlens setiap hari hingga 20 hari yang ia sadari tidak sehat untuk matanya.

Sekitar sepertiga pengguna softlens mengaku tidur dengan softlens mereka, meskipun akibatnya bisa sangat menyakitkan.

Menurut Jordan Jones, OD, seorang instruktur klinis di Departemen Ilmu Penglihatan Universitas Washington di St. Louis, menggunakan softlens tidak memiliki banyak risiko. Namun, ketika pasien melanggar aturan berbagai masalah bisa muncul.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai softlens yang dikutip dari health.com pada (24/4).    

Menggunakan Softlens Saat Tidur

Meskipun seseorang mungkin merasa nyaman memakai softlens sepanjang hari, tidur dengan softlens di mata tidak disarankan oleh para ahli.

Softlens melekat pada kornea yang memerlukan oksigen udara agar tetap sehat. Penggunaan softlens dapat mengurangi pasokan oksigen yang cukup ke kornea, yang berpotensi merusak lapisan permukaannya yang disebut sel epitel, seperti yang diungkapkan oleh James Reynolds, MD, yang menjabat sebagai Ketua Departemen Oftalmologi di Ross Eye Institute, Universitas Buffalo.

"Jika sel epitel mengalami cedera, seperti karena kekurangan oksigen, mereka bisa mengalami kerusakan bahkan kematian," jelasnya.

Cedera semacam itu terjadi kadang-kadang dan dalam banyak kasus, sel-sel tersebut mampu melakukan perbaikan diri, tambah Dr. Reynolds.

Namun, jika kekurangan oksigen berlangsung terlalu lama bisa terjadi jika seseorang sering menggunakan softlens semalaman, masalahnya bisa menjadi lebih serius.

"Jika air mata tidak mencapai kornea dengan lancar dan oksigen tidak tersedia untuk kornea, maka kornea akan cenderung mengalami kerusakan dan menjadi rentan terhadap bakteri yang mungkin bersembunyi di balik softlens," ujar Robert Feder, MD, yang menjabat sebagai Direktur Layanan Kornea di Departemen Oftalmologi dan juga Profesor Oftalmologi di Fakultas Kedokteran Feinberg, Universitas Northwestern.

Tidur sambil menggunakan softlens, terutama jika dilakukan secara rutin, dapat menimbulkan masalah serius. Sel-sel kornea menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri karena menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Akibatnya, keratitis bakterial, yaitu luka yang menyakitkan pada permukaan kornea akibat infeksi bakteri, dapat terjadi.

Dokter Feder menjelaskan bahwa keratitis bakterial dapat diobati dengan antibiotik yang kuat, tetapi dampaknya terhadap penglihatan jangka panjang bergantung pada situasi.

Jika infeksi tidak terlalu dekat dengan pusat penglihatan, kemungkinan besar dapat diobati tanpa mempengaruhi penglihatan.

Namun, jika infeksi mengganggu pusat penglihatan, maka dapat mengganggu kemampuan untuk mengemudi dengan baik.    

Cara yang Tepat Menggunakan Softlens

Meskipun memakai softlens bisa menimbulkan masalah pada mata, ini tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Setiap tahun, hanya empat dari 10.000 individu yang mengalami keratitis bakterial yang terkait dengan pemakaian softlens.

Dengan jumlah pengguna softlens mencapai 45 juta di Amerika Serikat, angka ini setara dengan sekitar 18.000 kasus per tahun.

Meskipun beberapa jenis softlens telah disetujui oleh FDA untuk dipakai saat tidur, risiko terkena bisul atau masalah lainnya tetap cukup tinggi, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Jones.

Jenis kerusakan pada kornea juga diklasifikasikan sebagai "masalah akumulasi," yang berarti secara keseluruhan, risiko tersebut meningkat saat seseorang menggunakan softlens dalam jangka waktu yang lebih lama.

Menurut pendapat Dr. Jones, setiap kali seseorang tidur dengan softlens, risikonya akan meningkat, tetapi tidur siang dengan softlens mungkin tidak memiliki dampak yang signifikan, sementara tidur semalaman menjadi faktor yang sangat penting.

Meskipun tidur dengan softlens secara tidak disengaja jarang menyebabkan kerusakan yang parah. Dalam situasi seperti itu, melepas softlens, menggunakan tetes mata, dan beristirahat sejenak bisa membantu meredakan ketidaknyamanan dalam satu jam, menurut pernyataan dari Dr. Feder dan Dr. Reynolds.

Walaupun demikian, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Faktor-faktor lainnya, seperti ketat atau longgar nya softlens, serta jenis pemakaian (harian, mingguan, atau bulanan), dan tingkat kerentanan individu terhadap infeksi, semuanya bisa mempengaruhi risiko komplikasi pada mata akibat pemakaian softlens, menurut penjelasan dari Dr. Reynolds.

Menjaga Kebersihan Softlens

Untuk menjaga kesehatan mata, praktik kebersihan saat menggunakan softlens menjadi hal yang sangat penting menurut para pakar.

Tata cara menjaga kebersihan ini mencakup beberapa hal:

  • Menghindari tidur dengan softlens terpasang.
  • Mencuci tangan sebelum menyentuh softlens.
  • Membersihkan softlens menggunakan larutan desinfektan.
  • Menggantikan cairan softlens yang lama dengan yang baru, bukan menambahkan yang sudah digunakan.
  • Menghindari kontak softlens dengan air untuk mencegah kemungkinan infeksi.
  • Rutin membersihkan dan mengganti wadah penyimpanan softlens setiap tiga bulan.

Dr. Jones menyoroti, "Penggunaan softlens aman apabila dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter yang meresepkannya. Penting untuk mematuhi instruksi tersebut secara akurat."    

Apakah Softlens Bisa Dipakai Saat Tidur?

Tidak hanya digunakan saat tidur, penggunaan lensa kontak dalam jangka waktu yang terlalu lama dapat meningkatkan risiko peradangan kornea (keratitis) hingga tujuh kali lipat.

 

Berapa Jam Batas Waktu Memakai Softlens?

Lensa kontak sebaiknya digunakan tidak lebih dari 14 hingga 16 jam per hari. Jika mata terasa tidak nyaman, kemerahan, atau mengalami gangguan penglihatan, segera lepaskan lensa kontak tersebut.

 

Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Memakai Softlens?

Jauhi kegiatan yang bisa membuat lensa kontak terpapar air, misalnya mandi atau berenang. Bila lensa terpapar air, segera gantilah dengan yang baru untuk menghindari risiko infeksi. Sebelum memasang kembali, pastikan untuk membersihkan dan mensterilkan lensa dengan benar setelah dipakai.

 

Berapa Lama Merendam Softlens yang Baru?

Softlens yang baru tidak boleh dipakai secara langsung setelah dibuka dari kemasannya. Softlens harus direndam dalam air softlens selama minimal delapan jam sebelum digunakan.

 

Apakah Memakai Softlens akan Menambah Minus?

Penting untuk memilih ukuran lensa yang sesuai dengan derajat gangguan refraksi agar tidak memperparah kondisi mata. Jika digunakan dengan benar, penggunaan softlens tidak akan meningkatkan tingkat minus pada mata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya