Inilah Gua yang Paling Mematikan di Dunia, Bahkan Api pun Bisa Padam dalam Sekejap

Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan menelusuri keindahan alam dunia, ada keajaiban-keajaiban alam yang menakjubkan namun juga menyimpan misteri yang menggelisahkan. Salah satu fenomena alam yang terkenal adalah gua paling mematikan di dunia, sebuah tempat yang bukan hanya indah secara visual tetapi juga memancarkan ancaman yang mengerikan. 

Keunikan dari gua ini terletak pada sifatnya yang begitu ekstrem sehingga api bisa padam dalam sekejap karena keberadaan sesuatu yang tak terduga. Misteri gua ini telah menarik perhatian para penjelajah dan ilmuwan selama bertahun-tahun, sehingga menciptakan aura legenda yang mengelilinginya. 

Fenomena unik ini membawa dampak besar terhadap cara manusia memahami dunia bawah tanah, serta menghadirkan tantangan baru dalam eksplorasi dan penelitian alam. 

Untuk membahas lebih lanjut, simak artikel berikut yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (27/05/2024).

Sebuah gua yang terletak di tepi Gunung Berapi Poas, la Cueva de la Muerte hanya memiliki kedalaman 2 meter dan panjang 3 meter, menjadikannya tempat perlindungan yang nyaman bagi serangga, burung, dan hewan kecil yang mencari perlindungan. 

Namun penampakannya bisa menipu, karena memasuki gua kecil ini akan mengakibatkan kematian seketika. Meskipun gua kecil ini terlihat tidak berbahaya jika dilihat dengan mata telanjang, gua tersebut dipenuhi dengan karbon dioksida, gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa yang juga sangat beracun. 

Untuk menunjukkan betapa mematikannya Gua Kematian, peneliti menempatkan obor yang menyala di dalam gua dan obor tersebut padam seketika karena tidak adanya oksigen dan tingginya konsentrasi karbon dioksida.

Tidak ada yang benar-benar tahu persis dari mana karbon dioksida di Gua Kematian berasal, namun sejumlah peneliti menyimpulkan bahwa sifat organik dari gas tersebut menunjukkan bahwa itu adalah hasil dari endapan mineral yang mengalami suhu dan tekanan tinggi di magma bumi. dimana oksigen tidak ada. 

Lokasi gua yang berada di sekitar gunung berapi aktif mungkin juga ada hubungannya dengan gas tersebut. Satu hal yang pasti, para ilmuwan telah menemukan bahwa la Cueva de la Muerte menghasilkan sekitar 30kg karbon dioksida setiap jam.

Sifat mematikan dari gua kecil ini ditemukan secara tidak sengaja selama tahap pembangunan kompleks Recreo Verde. Seorang pekerja yang berada di dekat pintu masuk mulai merasa mual, sehingga dilakukan penyelidikan menyeluruh terhadap lingkungan sekitar. Reputasinya yang mematikan membuat Gua Kematian menjadi salah satu dari sedikit gua komersial yang pengunjungnya tidak boleh masuk ke dalamnya.

Gua Kematian memiliki beberapa tanda yang memperingatkan orang untuk tidak memasukinya, namun ukurannya yang kecil dan pintu masuk yang sempit juga membuatnya sangat sulit untuk diakses oleh manusia. 

Selain itu, karbon dioksida yang padat (kemurnian sekitar 80 – 90 persen) biasanya berada di dasar lantai gua, menjadikan tempat tersebut lebih mematikan bagi hewan kecil, yang dimulai dengan mengalami sesak nafas beberapa saat setelah memasuki gua.

Menurut legenda Ramayana India Kuno, Sungai Gangga di India dianggap memiliki kekudusan yang luar biasa karena diyakini memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali orang mati dan menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, sayangnya, realitas yang ada jauh dari deskripsi legendaris tersebut karena sungai terbesar di India ini malah tercatat sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia.

Selama beberapa tahun terakhir, San Pedro Sula, Honduras, telah menduduki posisi puncak sebagai kota paling berbahaya di dunia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejahatan di San Pedro Sula mencapai puncaknya, dengan tingkat pembunuhan yang tertinggi mencapai 169 pembunuhan per 100.000 penduduk.

Suatu pulau yang didiami oleh ular berbisa telah dilarang untuk dikunjungi oleh manusia. Pulau ini terletak di daerah terpencil di lepas pantai Brasil. Menurut detikInet, pulau tersebut dikenal sebagai Ilha da Queimada Grande dan berjarak sekitar 145 km dari Kota Sao Paulo.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, berdasarkan data Institute for Economics and Peace, berikut adalah daftar negara yang dianggap paling tidak aman di dunia pada tahun 2024, yang diukur berdasarkan skor indeks perdamaian global: Afganistan, dengan skor indeks perdamaian global sebesar 3.448, dan Yaman, dengan skor indeks perdamaian global sebesar 3.350.