Hilirisasi dan Investasi Jadi Kunci untuk Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Talk show ini bertujuan untuk mendiskusikan peran hilirisasi dan investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diharapkan dapat mencapai target pertumbuhan 8% pada 2029 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.

oleh Cicilia Afrilia Damayanti Simbolon diperbarui 24 Des 2024, 13:34 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 13:03 WIB
Hilirisasi dan Investasi Jadi Kunci untuk Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Foto bersama para narasumber dan peserta dari acara talk show yang digelar oleh Kementerian Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bersama Liputan6.com pada Senin (23/12/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar acara bertema “Hilirisasi dan Investasi sebagai Faktor Penunjang Pertumbuhan Ekonomi” di Jakarta, Senin (23/12/2024).

Talk show ini bertujuan untuk mendiskusikan peran hilirisasi dan investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diharapkan dapat mencapai target pertumbuhan 8% pada 2029 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.

Dalam kesempatan tersebut,Direktur Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM,  Dendy Apriandi, menekankan bahwa investasi yang didorong melalui hilirisasi menjadi salah satu faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Dendy, sektor investasi memiliki peran penting sebagai motor penggerak ekonomi nasional.

“Investasi yang kita dorong melalui hilirisasi ini menjadi salah satu kunci dari pertumbuhan ekonomi kita. Di mana kita ketahui bahwa investasi salah satu motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi kita sendiri,” ujar Dendy dalam acara tersebut, Senin (23/12/2024).

Ia juga menambahkan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029, kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, sangat diperlukan. Tidak kalah penting, penguatan regulasi yang mendukung hilirisasi juga menjadi faktor utama untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Kementerian Investasi BKPM mengambil berbagai langkah strategis, salah satunya dengan memperkuat kelembagaan yang ada di dalam kementerian tersebut. Selain itu, Kementerian BKPM juga akan memperpanjang kebijakan yang berkaitan dengan 28 komoditas yang ada, dan nantinya 15 di antaranya akan dimasukkan dalam APBN. Komoditas-komoditas tersebut akan dikelompokkan menjadi enam komoditas utama untuk mempermudah pengawasan dan pengembangan.

 

“Perpanjangan yang disusun oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi BKPM bisa menjadi dokumen pergerakan secara nasional. Ini dapat dijadikan bukti untuk berbagai sektor seperti industri, SDM, perkebunan, pelabuhan, dan sebagainya,” jelas Dendy.

Data yang dirilis pada tahun 2023-2024 menunjukkan bahwa kontribusi investasi dan hilirisasi yang diterapkan oleh Kementerian Investasi BKPM telah mencapai 76% dari target yang ditetapkan untuk tahun ini.

Capaian ini menunjukkan kemajuan yang positif dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi serta hilirisasi sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ke depan, langkah-langkah tersebut diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta mempercepat tercapainya Indonesia Emas 2045.

Selain itu, Ketua Komite Tambang & Mineral Bidang ESDM DPN APINDO, Hendra Sinandia, juga menyoroti pentingnya membangun kepercayaan para investor dalam mendukung hilirisasi dan investasi di Indonesia.

Menurut Hendra, Indonesia memiliki posisi geopolitik yang strategis, dengan akses ke berbagai negara dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk tambang, batu bara, dan mineral. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik.

 

“Ini menjadi modal dan kepercayaan dari investor untuk masuk. Jadi investor masuk secara biologikal protektif. Selain itu, regulasi hilrilisasi yang sudah jelas mendukung pengembangan industri dalam negeri” ujar Hendra.

Strategi Efektif Menarik Investasi ke Hilirisasi yang Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi

Talk Show Liputan6.com bersama Kementerian Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
Sesi foto bersama para narasumber acara Talk Show Liputan6.com bersama Kementerian Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 mendatang, Kementerian BKPM menegaskan bahwa untuk mencapai hal tersebut tentu tidak dapat mengandalkan kemampuan domestik negara saja. Namun, perlu adanya foreign direct investment di berbagai sektor untuk menarik kepercayaan investor.

Selain itu, kualitas dan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan lainnya harus diperhatikan. Ini menjadi salah satu faktor pendukung agar nantinya tidak ada biaya tambahan yang merugikan kedua pihak.

Strategi efektif untuk meningkatkan investasi lainnya yaitu dengan menjaga kualitas layanan. Ini dapat ditunjukkan dengan pengaturan harga yang relatif terjangkau. Tidak murah, tetapi tetap dalam harga yang kompetitif untuk Indonesia sendiri.

Agar strategi ini dapat terlaksana, Kementerian BKPM mengusulkan kepada presiden Indonesia untuk membentuk badan BP Danantara.

Badan ini nantinya bertugas sebagai Sovereign Wealth Fund dan Strategic Investment Fund. Tidak hanya mengelola investment, tetapi juga dapat menarik investor asing masuk.

Upayah Pemerintah untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya di Tengah Persaingan Hilirisasi

Talk Show Liputan6.com bersama Kementerian Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
Sesi talk show membahas tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mendorong hilirisasi dan investasi sebagai cara untukmeningkatkannya.

Salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas yang menunjang persaingan hilirisasi adalah sumber daya manusia (SDM).

“Beberapa industri telah melakukan link and match dan memberikan kesempatan untuk melakukan dan mengikuti pendidikan serta pelatihan,” Dendy.

Dirinya menambahkan bahwa ini bukan hanya sekadar peningkatan SDM, tetapi juga sebagai transfer knowledge. Peningkatan SDM ini juga harus diikuti dengan kemajuan teknologi dengan cara mewajibkan investor melakukan transfer knowledge dengan teknologi tinggi.

Faktor Pertimbangan Investor Masuk ke Sektor Hilirisasi

Indonesia harus memberikan kemudahan regulasi yang sesuai dengan infrastruktur dan sektor industri yang mencakup di dalamnya.

“Kuncinya adalah kepercayaan, jadi investasi datang bukan karena faktor kasian, tetapi mereka harusnya datang karena melihat adanya return yang cukup bagi investasi yang akan mereka kembangkan kemudian,” ujar Senior Managmenet, Practitioner and Consultant, Toto Pranoto.

"Indonesia juga merupakan pasar yang besar dan popular di Asia, sehingga untuk ke depan bukan lagi sebagai pasar bagi program negara lain. Namun, harus membalikkan posisinya menjadi negara yang mampu mengekspor dalam jumlah yang cukup besar dari berbagai macam kebutuhan dunia," tambahnya.

Infografis Peletakan Batu Pertama 3 Proyek Investasi Asing Perdana di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Peletakan Batu Pertama 3 Proyek Investasi Asing Perdana di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya