Liputan6.com, Jakarta - Nilai kepemilikan Bitcoin Tesla (TSLA) pada akhir kuartal keempat tetap tidak berubah dari akhir kuartal sebelumnya yaitu USD 1,26 miliar atau sekitar Rp 18 triliun (asumsi kurs 14.363 per dolar AS).
Seperti dilansir dari CoinDesk, informasi tersebut dibeberkan perusahaan pembuat mobil listrik itu dalam laporan pendapatan kuartal pada Rabu 26 Januari 2022.
Baca Juga
Tesla tidak membeli atau menjual Bitcoin di kuartal tersebut. Mereka juga tidak mencatat penurunan nilai kepemilikan Bitcoin karena harga Bitcoin pada dasarnya datar dari akhir kuartal ketiga hingga akhir kuartal keempat.
Advertisement
Pada kuartal ketiga, Tesla juga tidak menambah atau mengurangi kepemilikan Bitcoin, tetapi melaporkan penurunan sebesar USD 51 juta yang mencerminkan penurunan harga cryptocurrency.
Menurut aturan akuntansi untuk aset digital, jika harga aset turun selama seperempat tahun, perusahaan harus melaporkan penurunan nilai. Tetapi jika harga naik, itu tidak dilaporkan sebagai keuntungan di neraca.Â
Tesla mengumumkan pada Februari 2021 telah membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar. Kemudian pada kuartal I, perusahaan memangkas posisi Bitcoinnya sebesar 10 persen, penjualan yang meningkatkan pendapatan kuartal itu sebesar USD 272 juta. Kemudian, Tesla tidak membeli atau menjual bitcoin apa pun di kuartal kedua.
Harga saham Tesla awalnya turun sekitar 4 persen setelah rilis pendapatan tetapi kemudian pulih. Saham Tesla baru-baru ini naik sedikit menjadi USD 939,51.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tesla Bakal Terima Pembayaran Pakai Bitcoin
Sebelumnya, Tesla mengumumkan membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar. Produsen mobil listrik itu juga berencana menerima pembayaran dalam bitcoin.
Rencana bitcoin digunakan untuk pembayaran akan tunduk pada hukum yang berlaku dan awalnya terbatas.
Hal itu disampaikan Tesla ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau the Securities and Exchange Commission (SEC). Tesla akan membeli bitcoin sehingga lebih fleksibel diversifikasi dan mengoptimalkan kas dan investasi.
Dengan langkah tersebut akan membuat Tesla menjadi produsen mobil besar pertama yang melakukannya. Bitcoin senilai USD 1,5 miliar akan memberi likuiditas Tesla dalam mata uang kripto saat mulai menerima pembayaran.
Dengan Tesla memilih bitcoin mewakili investasi dengan persentase yang signifikan dari investasi di uang tunai. Perusahaan memiliki lebih dari USD 19 miliar dalam bentuk kas dan setara kas pada akhir 2020.
Meski demikian, langkah tersebut menimbulkan pertanyaan seputar perilaku CEO Tesla Elon Musk baru-baru ini di twitter. Ia telah mendorong kenaikan harga mata uang kripto seperti bitcoin dan dogecoin dengan mengunggah pesan sehingga lebih banyak orang membeli mata uang digital.
Â
Â
Advertisement