Kementerian Malaysia Ajukan Kripto sebagai Alat Pembayaran Sah

Wakil Menteri Komunikasi Malaysia menyebut kripto sebagai masa depan keuangan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 22 Mar 2022, 09:04 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 09:04 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia telah meminta regulator untuk mengadopsi cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah di negara Asia Tenggara itu.

Hingga saat ini, Malaysia tidak mengakui kripto sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi tidak juga membuat aset tersebut ilegal. Sejauh ini, hanya El Salvador, negara yang telah mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Menurut Wakil Menteri Komunikasi Malaysia, Datuk Zahidi Zainul Abidin, generasi muda akan diuntungkan, mengingat pemerintah tidak melarang kripto. 

Berbicara di sesi parlemen pada Senin, Wakil Menteri itu mengatakan, milenial adalah pengguna kripto aktif. Zahidi menyebut kripto sebagai masa depan keuangan. Selain itu, dia juga mengatakan kepada kementerian akan mencari cara untuk mendorong keterlibatan pemuda dalam aset digital.

“Kami berharap pemerintah akan mengizinkan dan melegalkan ini sehingga kami dapat meningkatkan penyerapan cryptocurrency oleh kaum muda,” kata dia, dikutip dari FXEmpire, Selasa (22/3/2022). 

Menjawab pertanyaan dari anggota parlemen tentang sikap pemerintah terhadap pasar Non Fungible Token (NFT), Zahidi mengatakan, semua peraturan ini berada di bawah lingkup Bank Negara Malaysia dan Komisi Sekuritas (SC) Malaysia.

Menteri Keuangan Malaysia mengatakan pada awal Maret, pembayaran kripto seperti ethereum adalah ilegal di negara itu karena mereka tidak memiliki karakteristik layaknya uang kertas. 

“Secara umum, aset digital bukanlah penyimpan nilai dan alat tukar yang baik. Ini karena aset digital rentan terhadap fluktuasi harga yang bergejolak karena investasi spekulatif, risiko pencurian karena ancaman siber, dan kurangnya skalabilitas,” kata Menteri Keuangan Malaysia saat itu. 

Malaysia saat ini tengah mengakses potensi manfaat dari mengadopsi mata uang digital bank sentral (CBDC).

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fokus Penelitian

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Bank Negara Malaysia mengatakan pada Januari, mereka "secara aktif menilai" sebuah studi CBDC. Bank sentral mengatakan studi tersebut akan meningkatkan kemampuan teknis dan kebijakan.

Namun, bank tidak memiliki rencana segera untuk memperkenalkannya dalam waktu dekat. 

“Kami telah memfokuskan penelitian kami pada CBDC melalui bukti konsep dan eksperimen untuk meningkatkan kemampuan teknis dan kebijakan kami,” kata bank sentral.

Di sisi lain, Country Manager untuk pertukaran kripto Luno Malaysia, Aaron Tang, mengatakan kepada FXEmpire mendukung dan percaya kepada CBDC yang sedang dikaji bank sentral Malaysia.

“Kami percaya CBDC mendukung kebutuhan akan cryptocurrency yang benar-benar terdesentralisasi, tidak dapat dipercaya, dan tanpa izin seperti bitcoin dan Ethereum yang menawarkan akses uang yang lebih murah, lebih cepat, aman, dan lebih inklusif,” ujar Tang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya