Pengawas Media Massa Rusia Blokir Situs Berita Kripto, Ada Apa?

Pemblokiran tersebut dihasilkan dari putusan Pengadilan Distrik Volzhsky kota Saratov.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Jul 2022, 18:51 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2022, 18:51 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Bits.media, outlet berita terkemuka kripto Rusia, telah diblokir oleh pengawas telekomunikasi dan media massa Rusia, Roskomnadzor. 

Pemblokiran tersebut dihasilkan dari putusan Pengadilan Distrik Volzhsky kota Saratov dalam gugatan yang diprakarsai oleh kantor kejaksaan setempat pada 31 Maret. Hakim mengabulkan permintaan jaksa pada 24 April setelah mempertimbangkan kasus tersebut tanpa kehadiran pemilik media. Bits.media menjelaskan dalam sebuah postingan lebih rinci soal kasus ini. 

“Menurut keputusan yang diterbitkan, lima URL menjadi sasaran karena mengandung informasi yang bertujuan mempromosikan kejahatan di bidang legalisasi (pencucian) hasil kejahatan,” menurut postingan Bits.media, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (25/7/2022). 

Pendiri Bits.media, Ivan Tikhonov mengatakan masih belum jelas apakah hanya alamat Bits.media yang terpengaruh dan alasan formal untuk tindakan tersebut tidak diketahui. 

“Kami adalah pihak yang berkepentingan dalam kasus ini, tetapi tidak ada yang memberi tahu kami tentang prosesnya. Kami tidak diberi kesempatan untuk menghapus materi yang dipertanyakan oleh kantor kejaksaan Saratov. Kami sangat tidak setuju dengan putusan tersebut,” kata Tikhonov. 

Bits.media berencana untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan karena telah memenangkan kasus serupa pada masa lalu.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ajukan Banding

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Pada Januari 2015, regulator internet Rusia memblokir situs web yang merujuk pada putusan Pengadilan Kota Nevyansk di wilayah Sverdov. 

Jaksa setempat memotivasi pembelaannya dengan kebutuhan untuk “melindungi lingkaran orang yang tidak terbatas.” Tujuh situs web dibatasi, tetapi keputusan itu dibatalkan akhir tahun itu.

Kemudian, pada Maret 2020, Roskomnadzor memasukkan lima situs web yang menawarkan informasi dan layanan terkait cryptocurrency ke daftar hitam. Bagian forum Bits.media juga menjadi sasaran. Sama seperti situs web sekarang, itu masih tersedia di Rusia melalui VPN dan plugin browser.

Operator lain dari platform kripto Rusia juga telah berhasil menentang keputusan tersebut. Pada Maret 2018, Pengadilan Kota Saint Petersburg mencabut larangan 40 situs web yang menerbitkan konten kripto. 

Bulan berikutnya, Mahkamah Agung Rusia membatalkan keputusan yang membatasi akses ke portal Bitcoininfo.ru. Pada Mei 2019, Roskomnadzor harus menghapus Bestchange.ru dari daftarnya setelah jaksa menghentikan upaya untuk memblokir situs web tersebut.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Senator AS: Banyak Perusahaan Kripto Tak Segan Menipu Pelanggan

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, Senator AS, Elizabeth Warren kembali menyatakan pendapatnya terkait aset kripto. Kali ini dia mengatakan, terlalu banyak perusahaan kripto yang tidak segan dan mampu untuk menipu pelanggan. 

Dia juga menekankan perlunya aturan yang lebih kuat, mendesak Securities and Exchange Commission (SEC) dan Kongres untuk mengambil tindakan terhadap regulasi kripto.

"Kongres perlu bertindak, tetapi SEC memiliki tanggung jawab untuk menggunakan otoritasnya untuk menempatkan pagar pembatas dan menindak aktor kripto yang melanggar aturan,” tegas Warren dikutip dari Bitcoin.com, Senin (25/7/2022). 

“Saya telah membunyikan bel alarm di kripto dan perlunya aturan yang lebih kuat untuk melindungi konsumen dan stabilitas keuangan,” tambah sang senator. 

Pekan lalu, pemberi pinjaman kripto Celsius Network mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah membekukan penarikan. Seminggu sebelumnya, pemberi pinjaman kripto lainnya, Voyager Digital, mengajukan perlindungan kebangkrutan. Begitupun perusahaan kripto Three Arrows Digital.

 

Risiko Meningkat

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Komisaris SEC Hester Peirce sebelumnya menyatakan keprihatinan pada Mei kepada pengawas sekuritas terkait penanganan kripto.

"Kita bisa mengejar penipuan dan kita bisa memainkan peran yang lebih positif di sisi inovasi, tapi kita harus melakukannya, kita harus mulai bekerja.Saya belum melihat kita mau melakukan pekerjaan itu sejauh ini,” dia berpendapat. 

Ketua SEC, Gary Gensler juga telah dikritik karena mengambil pendekatan penegakan-sentris terhadap regulasi kripto. Pada Mei, pengawas sekuritas mengatakan akan menggandakan unit kripto divisi penegakannya. Pekan lalu, Gensler menguraikan apa yang dapat diharapkan investor dari SEC di bidang regulasi kripto.

Senator Warren telah menekan Gensler untuk meningkatkan pengawasan kripto pada beberapa kesempatan. Pada Juli tahun lalu, dia memperingatkan tentang meningkatnya risiko perdagangan mata uang kripto, meminta regulator sekuritas untuk menggunakan otoritas penuhnya untuk mengatasi risiko ini.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya