FSB Usulkan Aturan Kripto Global

Saat ini, sebagian besar sektor kripto tidak diatur di sebagian negara.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Okt 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Stabilitas Keuangan (FSB), yang mengoordinasikan pembuatan peraturan keuangan di antara Kelompok 20 Ekonomi (G20), membuat rekomendasi aturan kripto bagi anggota untuk diterapkan.

Salah satunya adalah, perusahaan kripto harus menyisihkan modal seperti bank ketika melakukan kegiatan serupa. Hal itu diusulkan regulator pada Selasa, 11 Oktober 2022 dalam aturan global pertama mereka.

Saat ini, sebagian besar sektor kripto tidak diatur di sebagian negara. Banyak negara hanya mematuhi aturan untuk melindungi dari pencucian uang dan pendanaan teroris karena regulator memperingatkan investor mereka berisiko kehilangan setiap sen.

Presiden bank sentral Belanda, Klaas Knot, yang memimpin FSB mengatakan musim dingin kripto atau kemunduran tajam baru-baru ini dalam mata uang kripto, telah memperkuat penilaian dewan terhadap kerentanan struktural yang ada.

FSB mengatakan kripto, yang saat ini memiliki nilai gabungan sekitar USD 935 miliar jika dibandingkan USD 3 triliun puncaknya pada November tahun lalu, tidak cukup besar untuk mengancam stabilitas keuangan, tetapi aturan diperlukan untuk mengatur kemungkinan pemulihan.

“Kekhawatiran tentang risiko yang mereka timbulkan terhadap stabilitas keuangan kemungkinan besar akan muncul lebih cepat daripada nanti,” kata Knot dalam sebuah surat kepada pertemuan para menteri keuangan G20 di Washington minggu ini, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 12 Oktober 2022.

FSB merekomendasikan untuk menempatkan kerangka kerja untuk pengawasan, dan mengelola risiko dan data di perusahaan kripto, serta memiliki rencana untuk menutup perusahaan kripto yang bermasalah dengan lancar.

"Beberapa pemberi pinjaman aset kripto gagal selama gejolak pasar baru-baru ini sebagai akibat dari kerentanan untuk berjalan, kapitalisasi tipis, eksposur terkonsentrasi ke entitas berisiko, dan perdagangan dan usaha bisnis yang berisiko," kata FSB.

Soroti Stablecoin

FSB juga meninjau panduannya tentang pengaturan stablecoin, sejenis cryptocurrency yang biasanya didukung oleh mata uang seperti dolar atau aset.

Jatuhnya stablecoin Terra yang didukung dolar pada Mei menyoroti risiko kerugian yang tinggi dan potensi kerapuhan stablecoin yang tidak memiliki mekanisme stabilisasi, kata FSB.

Pengawas mengatakan sebagian besar stablecoin yang ada tidak memenuhi panduannya dan mengusulkan revisi terhadap panduan tersebut termasuk memperkuat tata kelola dan mekanisme stabilisasi stablecoin, dan mengklarifikasi dan memperkuat hak penebusan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Presiden El Salvador Nayib Bukele Lawan Penentang Bitcoin

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sudah lebih dari setahun sejak El Salvador menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara Amerika Latin itu. Langkah yang diambil Presiden El Salvador, Nayib Bukele ini menimbulkan pandangan pro dan kontra dari berbagai pihak. 

Pada akhir September, Bukele menulis editorial opini yang membidik para pencela yang menganggap menjadikan Bitcoin sebagai pembayaran sah itu keputusan yang salah. 

“Mereka yang berpikir itu keputusan yang baik tapi untuk alasan yang salah, dan penentang. yang “takut dengan keputusan kita,” tulis Bukele dalam editorial opininya, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (11/10/2022). 

Dalam opini tersebut, Bukele juga mengatakan jika eksperimen bitcoin yang diikuti negaranya berhasil, sejumlah besar negara lain di seluruh dunia akan mengikuti jejak negara Amerika Latin itu.

"Para pencela yang paling vokal, orang-orang yang takut dan menekan kami untuk mengubah keputusan kami, adalah elit dunia yang kuat dan orang-orang yang bekerja untuk atau mendapatkan keuntungan dari mereka," Bukele menjelaskan dalam artikelnya.

 

 

PDB Meningkat

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Adapun Bukele membagikan data mengenai perkembangan negaranya setelah menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah. 

Pada 2021, PDB El Salvador naik 10,3 persen, pendapatan dari pariwisata naik 52 persen, lapangan kerja naik 7 persen, bisnis baru naik 12 persen, ekspor naik 17 persen, pembangkit energi naik 19 persen, ekspor energi naik 3,291 persen, dan pendapatan internal naik naik 37 persen, semuanya tanpa menaikkan pajak. 

Bukele juga menyoroti tingkat kejahatan dan pembunuhan di El Salvador pada 2022 telah turun hingga 95 persen.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya