Bitcoin Sempat Ambles ke Harga Rp 270,4 Juta, Terendah Sejak November 2020

Penurunan ini terjadi setelah Binance berencana untuk akuisisi FTX untuk mengatasi kegentingan likuiditas.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 09 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Bitcoin dan pasar cryptocurrency secara keseluruhan jatuh pada Selasa (8/11/2022) malam setelah Binance dan FTX, dua pertukaran kripto terbesar di dunia, setuju untuk bergabung untuk mengatasi apa yang disebut Binance sebagai “kegentingan likuiditas”.

Dilansir dari CNBC, Rabu (9/11/2022), data dari Coin Metrics menunjukkan Bitcoin jatuh sebesar 12,6 persen dalam 24 jam terakhir menjadi USD 18.203 atau sekitar Rp 284,6 juta. 

Sebelumnya pada hari yang sama, Bitcoin sempat jatuh ke USD 17.300 (Rp 270,5 juta), level terendah sejak November 2020. Ether menukik 18,2 persen menjadi USD 1.311 setelah sempat jatuh ke level USD 1.228.

Penurunan tersebut menyebar ke seluruh pasar, pada satu titik bahkan mencuri tenaga dari reli pasar saham. Aset kripto yang lebih kecil terkait dengan Alameda, perusahaan perdagangan yang juga dimiliki oleh kepala eksekutif FTX Sam Bankman-Fried, mengalami beberapa kerugian terbesar. 

Token FTX (FTT Coin), token asli dari platform perdagangan FTX, jatuh 76,4 persen. Token yang terkait dengan pesaing Ethereum populer Solana, di mana Alameda adalah pendukung besar, kehilangan 26,4 persen.

Saham perusahaan kripto juga terdampak, misalnya Coinbase turun 10,8 persen, dan Robinhood, yang juga memiliki bisnis perdagangan kripto dan di mana Bankman-Fried memiliki 7,6 persen saham, terkoreksi 19 persen. 

Saham terkait kripto lainnya, termasuk bank kripto Silvergate dan Signature dan penambang bitcoin Hut 8 dan Riot Blockchain, juga melemah.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya