Penulis Rich Dad Poor Dad Sarankan Investor Beli Bitcoin dalam Waktu Dekat, Ada Apa?

Kiyosaki berbagi di platform media sosial X dia terus-menerus ditanya tentang berapa harga emas, perak, atau bitcoin pada 2025.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 27 Sep 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2023, 09:00 WIB
Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta Penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, telah mendesak semua investor untuk membeli emas, perak, dan bitcoin sebelum pasar saham, obligasi, dan real estat ambruk dan orang-orang terburu-buru membeli ketiga aset tersebut. 

Rich Dad Poor Dad adalah buku 1997 yang ditulis bersama oleh Kiyosaki dan Sharon Lechter. Telah berada di Daftar Buku Terlaris New York Times selama lebih dari enam tahun. Lebih dari 32 juta eksemplar buku tersebut telah terjual.

Robert Kiyosakiberbagi di platform media sosial X dia terus-menerus ditanya tentang berapa harga emas, perak, atau bitcoin pada 2025. 

“Jawaban saya adalah itu pertanyaan konyol yang lebih penting pertanyaannya adalah berapa banyak emas, perak, bitcoin yang Anda miliki hari ini,” kata Kiyosaki, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (26/9/2023).

Prediksi Harga Bitcoin Kiyosaki

Pada Februari, Kiyosaki memperkirakan harga bitcoin akan mencapai USD 500.000 atau setara Rp 7,6 miliar (asumsi kurs Rp 15.357 per dolar AS) pada 2025 sementara emas akan melonjak hingga USD 5.000 atau setara Rp 76,7 juta dan perak akan mencapai USD 500 atau setara Rp 7,6 juta. 

Kemudian pada Agustus, dia mengatakan bitcoin akan naik menjadi USD 1 juta atau setara Rp 15.3 miliar, sementara emas akan melonjak menjadi USD 75.000 atau setara Rp 1,1 miliar dan perak menjadi USD 60.000 atau setara Rp 921,4 juta jika ekonomi dunia ambruk.

Kiyosaki juga sebelumnya memperingatkan kehancuran besar akan terjadi dan kemungkinan terjadinya depresi tidak bisa diabaikan. Awal bulan ini, dia memperkirakan Airbnb akan memimpin kehancuran pasar real estate.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Analis Sebut Koreksi Pasar Kripto Berlanjut hingga Akhir September 2023

Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Pasar kripto dan bitcoin (BTC) terus mengalami pelemahan dan bahkan sempat mencapai level di bawah USD 26.000 atau setara Rp 400,1 juta (asumsi kurs Rp 15.389 per dolar AS). Pengaruh The Fed terhadap harga Bitcoin tampaknya kembali berperan setelah pembaruan kebijakan terbaru mereka.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan menuju akhir September, ada potensi pasar kripto akan terus melemah atau mengalami koreksi. September sering kali dianggap sebagai bulan yang kurang menguntungkan bagi pasar kripto karena historisnya harga cenderung turun. 

“Tahun ini, situasinya tampaknya tidak berbeda, dengan Bitcoin terus mengalami penurunan, memperpanjang fase koreksi yang sudah berlangsung beberapa pekan terakhir,” ujar Fyqieh dalam siaran pers, Selasa (26/9/2023).

 


Koreksi Diprediksi Melanjut

Ilustrasi Kripto, Crypto atau Cryptocurrency. Foto: Freepik/Frimufilms
Ilustrasi Kripto, Crypto atau Cryptocurrency. Foto: Freepik/Frimufilms

Pada akhir bulan ini, kemungkinan besar koreksi akan berlanjut karena adanya penutupan kontrak opsi atau derivatif Bitcoin yang selalu terjadi menjelang akhir bulan. 

Kontrak-kontrak ini dijadwalkan untuk berakhir pada tanggal 29 September 2023, seperti yang biasa terjadi, sehingga dapat diantisipasi akan terjadi pencairan besar sebelum tanggal kadaluarsa.

Kondisi ini umumnya dapat menciptakan sentimen negatif untuk Bitcoin karena seluruh biaya transaksi harus dibayar dengan BTC. Oleh karena itu, pemilik kontrak terpaksa menjual BTC mereka untuk membayar biaya, dan BTC tersebut kemudian akan dicairkan atau dijual oleh penerbit kontrak. 

“Transaksi ini bisa menyebabkan penjualan beruntun yang berpotensi memicu lebih banyak koreksi harga dalam beberapa hari mendatang,” ujar Fyqieh.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya