Token Milik Binance, BNB Coin Melewatkan Reli Pasar Kripto Baru-Baru Ini

BNB Coin hanya menguat 1,7 persen dan diperdagangkan pada USD 231 atau setara Rp 3,5 juta.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Des 2023, 09:17 WIB
Diterbitkan 08 Des 2023, 09:17 WIB
Binance
Binance. Photo: Kanchanara/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Token BNB Binance telah melewatkan sebagian besar reli aset digital baru-baru ini, sebuah tanda dari prospek yang menantang untuk pertukaran kripto Binance setelah mengaku bersalah atas dakwaan AS dan terkena penalti USD 4,3 miliar atau setara Rp 66,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.541 per dolar AS).

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (8/12/2023), total nilai pasar mata uang kripto keseluruhan melonjak sekitar 12 persen atau USD 180 miliar setara Rp 2.797 triliun dalam tujuh hari terakhir, dipicu oleh lonjakan Bitcoin, menurut data CoinGecko. 

Namun dalam periode yang sama, BNB Coin hanya menguat 1,7 persen dan diperdagangkan pada USD 231 atau setara Rp 3,5 juta. 

BNB, yang menawarkan keuntungan kepada pemegangnya seperti biaya perdagangan yang lebih rendah di Binance, dipandang sebagai cerminan sentimen terhadap bursa. 

Platform ini melakukan serangkaian penyelidikan peraturan tahun ini, yang berpuncak pada pengakuan bersalah AS pada 21 November atas pelanggaran anti pencucian uang dan sanksi. BNB adalah satu-satunya token utama yang masih bertahan hingga saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Meskipun Binance sejauh ini masih menjadi platform terbesar untuk membeli dan menjual aset digital serta turunan kripto, dominasinya semakin berkurang. 

Pangsa volume perdagangan spot bursa turun menjadi 32 persen pada November dari 55 persen pada awal 2023, menurut CCData. Pangsa pasar derivatifnya turun menjadi 48 persen dari lebih dari 60 persen.

Pendiri Binance, Changpeng Zhao juga mengaku bersalah dan mengundurkan diri sebagai CEO berdasarkan penyelesaian dengan otoritas AS. Penerus Zhao, Richard Teng, seorang pegawai negeri yang menjadi eksekutif kripto, menghadapi tugas sulit untuk membentuk kembali perusahaan untuk menghindari ledakan peraturan sekaligus membendung hilangnya pangsa pasar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya