Industri Kripto Ingin Donald Trump Menang Pilpres AS, Ini Kata Ahli

Mantan Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini tertarik dengan industri kripto bahkan mengundang pendukungnya ke penggalangan dana yang berfokus pada Bitcoin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 02 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Industri mata uang kripto berharap pemilihan presiden AS mendatang akan menempatkan seseorang di Gedung Putih yang memiliki pendekatan penegakan hukum yang lebih lembut terhadap industri kripto. Para ahli berkomentar terkait fenomena ini.

Mantan Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini tertarik dengan industri kripto bahkan mengundang pendukungnya ke penggalangan dana yang berfokus pada Bitcoin.

Meskipun Trump sempat mengkritik cryptocurrency saat menjabat sebagai presiden AS, komentarnya baru-baru ini lebih mendukung dan para pengacara memperkirakan bahwa, jika dia menang, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akan berhenti menindak secara agresif industri kripto.

Mitra di Willkie Farr & Gallagher LLP, Michael Selig mengatakan pemerintahan Trump kemungkinan akan berusaha mengatur ulang dan memikirkan kembali kebijakan peraturan kripto SEC.

“Pengaturan ulang seperti itu tentu saja akan melibatkan penyelesaian tindakan penegakan hukum yang sedang berlangsung dan penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya,” kata Selig dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (2/8/2024).

Di sisi lain, kepala bagian hukum dan kebijakan di kelompok lobi Crypto Council for Innovation, Ji Kim menjelaskan jika Presiden Trump terpilih kembali dan ketua SEC, Gensler mundur, kita bisa melihat perubahan norma regulasi demi penegakan hukum saat ini.

“Namun, hal itu bergantung pada kepemimpinan dan susunan komisaris tidak ada jaminan,” jelas Kim.

Di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, SEC telah meningkatkan upayanya terhadap industri kripto, terutama setelah runtuhnya bursa kripto FTX pada 2022.

Regulator telah mengajukan lusinan kasus penegakan hukum, sering kali menuduh bursa dan pialang-dealer tidak mendaftar dengan benar berdasarkan undang-undang sekuritas. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Tokoh Keuangan AS Ini Setuju Pernyataan Donald Trump Soal Bitcoin

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Sebelumnya, mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih Anthony Scaramucci, tokoh terkemuka di dunia keuangan menyuarakan dukungannya terhadap posisi Donald Trump terkait Bitcoin.

Pada Minggu, Scaramucci melalui media sosial X menyatakan dirinya setuju dengan pernyataan yang dibuat oleh Donald Trump terkait Bitcoin pada Konferensi Bitcoin di Nashville pada Sabtu.

Scaramucci memuji Trump karena memaksa masalah dan membawa bitcoin ke pusat perhatian. Dia menyatakan harapannya Bitcoin akan menjadi masalah bipartisan. Namun, Scaramucci juga mencatat dia bukan pemilih yang hanya peduli pada satu isu dan mengakui potensi risiko yang terkait dengan pendekatan Trump.

“Untuk lebih jelasnya, saya adalah seorang pendukung bitcoin dan saya menghargai keputusan kebijakan yang dibuat oleh Partai Republik untuk membantu industri ini. Saya setuju dengan setiap hal yang dikatakan oleh Presiden Trump terkait dengan bitcoin,” kata Scaramucci di media sosial X, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (31/7/2024).

 

Bitcoin Makin Diterima

Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Scaramucci membahas bagaimana masa jabatan kedua Trump sebagai presiden dapat memengaruhi harga mata uang kripto teratas. 

Dukungan Scaramucci terhadap kebijakan Bitcoin Partai Republik dan pujiannya terhadap sikap Trump terhadap isu tersebut menggarisbawahi semakin diterimanya Bitcoin di kalangan politik dan keuangan.

Komentarnya juga menyoroti potensi Bitcoin untuk menjadi isu penting dalam perdebatan politik di masa mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya