Liputan6.com, Jakarta Putra dan putri yang tergabung dalam Paskibraka 2016 tidak hanya pintar secara akademik. Mereka juga pernah menorehkan tinta emas di bidang olahraga. Baik di tingkat kota, kabupaten, provinsi, maupun nasional. Bahkan, satu orang di antara siswa dan siswi terpilih dari 34 provinsi di Indonesia ini pernah menjadi juara untuk tingkat internasional mewakili Indonesia.
Memang tidak mudah untuk menjadi seorang anggota Paskibraka. Mereka harus memiliki wawasan yang luas, pintar, psikologis yang bagus, dan fisik yang kuat. Karena percuma jika ada calon anggota Paskibraka yang pintar tapi memiliki stamina yang tidak baik. Bisa-bisa kalah di tes kesamaptaan yang menuntut mereka untuk kuat mengerjakan yang diperintahkan. Lari mengelilingi lapangan dengan jarak 400 meter selama 12 menit, sit up selama satu menit, dan ditutup dengan lari mengelilingi tiang membentuk angka delapan.
Berikut nama-nama Paskibraka 2016 yang diketahui sebagai atlet. Atlet menembak, ice skating, tolak peluru dan lempar lemping, sampai atlet bola voli.
Advertisement
1. Kartika Ridwan (atlet menembak)
Kartika Ridwan merupakan siswi SMA Negeri 1 Tidore Kepulauan yang telah sah menjadi Paskibraka dari Maluku Utara. Tidak ada yang menyangka kalau gadis berkerudung ini begitu senang menembak. Pembawaan yang kalem dan sedikit pendiam akan membuat orang kaget saat mengetahui dia adalah atlet menembak.
Pertama kali menekuni olahraga menembak sewaktu duduk di bangku kelas 2 SMP. Semua gara-gara sang ayah yang merupakan seorang polisi. Ditambah lagi Kartika Ridwan memang menyukai olahraga yang membutuhkan fokus tinggi dan psikologis yang juga harus bagus.
"Menembak itu tidak main fisik tapi main otak, main konsentrasi kita. Lelahnya bukan karena lelah fisik, tapi lelah karena terus memutar otak," kata Tika.
Seharusnya Tika ikut kejuaraan tingkat nasional setelah berhasil menjadi juara 2 pada Pekan Olahraga Provinsi. Namun, ia lebih memilih ikut seleksi Paskibraka ketimbang kejuaraan menembak.
"Nanti setelah selesai dari Paskibraka mulai menembak lagi dan ikut kejuaraan lagi," kata Tika.
2. Audrey Gabriella Yudiono Putri (ice skating)
Sudah banyak kejuaraan ice skating yang diikuti Audrey. Gadis berparas oriental perwakilan Banten ini pernah mendapat gelar juara pertama tingkat internasional di Thailand dan Malaysia. Tak tanggung-tanggung, gelar juara ia kuasai dari hampir semua bagian yang ia ikuti.
"Tapi terakhir kali itu pas kelas 6 SD," kata Ody, sapaan akrab Audrey Gabriella Yudiono Putri.
Ody sangat menyukai olahraga ice skating. Orangtua lalu menyalurkan kemauan Ody karena kebetulan di dekat rumahnya dulu ada pusat perbelanjaan yang memiliki wahana bermain ice skating. Tidak hanya Ody, sang kakak juga menyukai olahraga yang sama tapi memilih menjadi atlet hoki.
"Sekarang sudah nggak lagi karena sudah pindah. Dulu waktu rumah masih di Kebon Jeruk mau main ice skating gampang," kata Odi.
3. Musvika (tolak peluru dan lempar lembing)
Musvika, perwakilan Kalimantan Utara yang tercatat sebagai siswi SMA Negeri 1 Sebatik, pernah menjadi juara 1 tolak peluru tingkat kabupaten di Manukan. Lalu juara 2 tingkat kabupaten untuk olahraga lembing.
Banyak manfaat yang telah Vika rasakan selama berlatih lempar lembing dan tolak peluru yang ia mulai sejak kelas 6 SD.
"Badanku jadi sehat, ringan, terus berotot," kata Vika.
4. Aldi Trikurniawan (badminton)
Aldi sempat menjadi juara 2 dalam kejuaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional badminton di Provinsi Jambi dua minggu sebelum mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional.
Aldi sudah cukup lama menekuni olahraga ini. Yang ia ingat, pertama kali ikut latihan badminton sewaktu duduk di bangku kelas 3 SD. Kecintaan Aldi akan olahraga badminton terjadi begitu saja. Berawal dari terlalu seringnya Aldi diajak sang ayah melihat orang bermain badminton, sampai pada akhirnya Aldi kecil bergabung dalam persatuan klub bulutangkis.
Pertama kali mengikuti turnamen badminton sewaktu kelas 4 SD. Namun, Aldi harus menerima kenyataan bahwa ia kalah. Baru di kelas 5 SD Aldi berhasil menjadi juara 1 kejuaraan badminton tingkat nasional.
"Kelas 5 SD perwakilan Jambil Nasional untuk provinsi Jambi di Surabaya. Terus kelas 6 SD juara 1 Sumatera Open. Kelas 1 SMP pernah ikut audisi PB Djarum di Kudus tapi hanya sampai pantohir saja," kata Aldi. Aldi hanya masuk 30 besar dan berhasil menyisihkan 1.400 pesaing lainnya.
Banyak keuntungan telah Aldi dapat selama mengikuti kejuaraan badminton. Aldi yang mengidolakan ganda putra Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan merasakan mental bertanding yang terbentuk begitu saja. "Jadi begitu ikut Paskibraka tidak ada grogi lagi. Dari kecil sudah ikut turnamen soalnya," kata Aldi.
5. Muhammad Ridho Agung (judo)
Siswa SMA Negeri 1 Pangkal Pinang mulai menekuni olahraga judo sejak kelas 2 SMP. Kejuaraan judo yang baru saja ia ikuti adalah PON Remaja 2014 untuk berat 55 kilogram di Jawa Timur. "Pernah juga meraih juara 3 kelas 60 kilogram untuk kejuaraan daerah," kata Ridho. Ridho adalah Paskibraka perwakilan Bangka Belitung.
6. Nilam Sukma (voli)
Nilam Sukma pernah menjadi juara 1 tingkat kecamatan dan wilayah. Terakhir kali mengikuti kejuaraan bola voli pada turnamen Pekan Olahraga Provinsi (POP) Pelajar pada 2015.
Nilam yang merupakan siswi SMA Negeri 67 ini bercerita, menekuni olahraga bola voli tanpa sengaja. Gara-gara dulu sering mengantar sang kakak latihan voli dan begitu pulang selalu terkena macet, Nilam pun memutuskan ikut berlatih saja.
"Latihannya keras. Setiap Sabtu, satu bulan sekali, latihan fisik berupa lari sprint, lompat karet, dan jogging putarin Jambore. Itu untuk daya tahan tubuh saya," kata Nilam Sukma yang sering dilatih menjadi pembawa baki.