Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Benar dan Lengkap

Pelajari cara penulisan daftar pustaka yang benar dan lengkap dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, website, dan lainnya sesuai format APA, MLA, dan Chicago.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Nov 2024, 12:40 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 12:39 WIB
cara penulisan daftar pustaka
cara penulisan daftar pustaka ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta Daftar pustaka merupakan komponen penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Penulisan daftar pustaka yang benar dan lengkap menunjukkan kredibilitas penulis serta menghargai karya orang lain yang dijadikan rujukan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar dari berbagai sumber referensi.

Pengertian dan Fungsi Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah susunan referensi yang digunakan sebagai sumber informasi atau data dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah. Daftar ini biasanya ditempatkan di bagian akhir tulisan dan disusun berdasarkan urutan abjad nama penulis. Beberapa fungsi penting dari daftar pustaka antara lain:

  • Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada penulis asli yang karyanya dikutip
  • Menunjukkan kredibilitas dan keabsahan informasi yang digunakan
  • Memudahkan pembaca untuk menelusuri sumber asli yang dirujuk
  • Menghindari tuduhan plagiarisme
  • Menunjukkan keluasan referensi yang digunakan penulis

Dengan mencantumkan daftar pustaka secara lengkap dan benar, penulis menunjukkan bahwa karyanya disusun berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini akan meningkatkan kualitas dan kredibilitas tulisan ilmiah yang dibuat.

Format Umum Penulisan Daftar Pustaka

Secara umum, penulisan daftar pustaka mengikuti format berikut:

Nama penulis. (Tahun terbit). Judul karya. Tempat terbit: Penerbit.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Nama penulis ditulis dengan urutan: nama belakang, koma, nama depan (inisial)
  • Jika penulis lebih dari satu orang, nama penulis kedua dan seterusnya ditulis dengan urutan normal
  • Tahun terbit ditulis dalam tanda kurung
  • Judul buku ditulis miring (italic)
  • Tempat terbit dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:)
  • Setiap bagian diakhiri dengan tanda titik (.)

Meski demikian, format penulisan dapat sedikit berbeda tergantung jenis sumber referensi dan gaya selingkung yang digunakan. Beberapa gaya penulisan daftar pustaka yang umum digunakan antara lain format APA, MLA, dan Chicago.

Penulisan Daftar Pustaka dari Buku

Buku merupakan salah satu sumber referensi yang paling umum digunakan. Berikut adalah panduan penulisan daftar pustaka dari sumber buku:

Buku dengan Satu Penulis

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.

Contoh:

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Buku dengan Dua Penulis

Format: Nama belakang, Inisial., & Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.

Contoh:

Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing. New York: Pearson.

Buku dengan Tiga Penulis atau Lebih

Format: Nama belakang, Inisial., Nama belakang, Inisial., & Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.

Contoh:

Setiadi, N. J., Adiwijaya, M., & Subagio, H. (2015). Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Prenadamedia Group.

Buku Terjemahan

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul buku terjemahan (Inisial. Nama penerjemah, Penerjemah). Tempat terbit: Penerbit. (Tahun publikasi asli)

Contoh:

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran (B. Sabran, Penerjemah). Jakarta: Erlangga. (Karya asli diterbitkan 2006)

Buku dengan Editor

Format: Nama belakang, Inisial. (Ed.). (Tahun). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.

Contoh:

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (Ed.). (2011). The SAGE Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks: SAGE Publications.

Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal

Jurnal ilmiah merupakan sumber referensi yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Berikut panduan penulisan daftar pustaka dari jurnal:

Artikel Jurnal Cetak

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman.

Contoh:

Hidayat, D. R. (2016). Teori dan Aplikasi: Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 2(2), 67-75.

Artikel Jurnal Online dengan DOI

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. https://doi.org/xxxxx

Contoh:

Herbst-Damm, K. L., & Kulik, J. A. (2005). Volunteer support, marital status, and the survival times of terminally ill patients. Health Psychology, 24(2), 225-229. https://doi.org/10.1037/0278-6133.24.2.225

Artikel Jurnal Online tanpa DOI

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. http://www.xxxxx

Contoh:

Sillick, T. J., & Schutte, N. S. (2006). Emotional intelligence and self-esteem mediate between perceived early parental love and adult happiness. E-Journal of Applied Psychology, 2(2), 38-48. http://ojs.lib.swin.edu.au/index.php/ejap

Penulisan Daftar Pustaka dari Website

Dengan perkembangan teknologi informasi, sumber referensi dari website semakin banyak digunakan. Berikut cara penulisan daftar pustaka dari sumber website:

Artikel Online

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun, Bulan Tanggal). Judul artikel. Nama Website. URL

Contoh:

Prasetyo, A. (2021, Mei 15). Pentingnya Literasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0. Kompas.com. https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/15/120000371/pentingnya-literasi-digital-di-era-revolusi-industri-4-0

Halaman Web tanpa Penulis

Format: Judul halaman. (Tahun, Bulan Tanggal). Nama Website. URL

Contoh:

Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public. (2021, Juni 4). World Health Organization. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public

Dokumen PDF Online

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul dokumen [PDF]. Nama Website. URL

Contoh:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi COVID-19 [PDF]. Kemendikbud. https://www.kemdikbud.go.id/main/files/download/d16fcdab40bd26e

Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Lain

Selain buku, jurnal, dan website, masih ada beberapa jenis sumber referensi lain yang perlu diketahui cara penulisan daftar pustakanya:

Skripsi/Tesis/Disertasi

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul skripsi/tesis/disertasi (Skripsi/Tesis/Disertasi tidak dipublikasikan). Nama Perguruan Tinggi, Kota.

Contoh:

Putri, A. S. (2019). Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Cyberbullying pada Remaja (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Indonesia, Depok.

Makalah Konferensi

Format: Nama belakang, Inisial. (Tahun, Bulan). Judul makalah. Makalah dipresentasikan pada Nama Konferensi, Kota, Negara.

Contoh:

Liu, S. (2005, May). Defending against business crises with the help of intelligent agent based early warning solutions. Paper presented at the Seventh International Conference on Enterprise Information Systems, Miami, FL.

Video YouTube

Format: Nama akun. (Tahun, Bulan Tanggal). Judul video [Video]. YouTube. URL

Contoh:

TED. (2012, Maret 16). Susan Cain: The power of introverts [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=c0KYU2j0TM4

Podcast

Format: Nama belakang, Inisial. (Pembawa acara). (Tahun, Bulan Tanggal). Judul episode (No. episode) [Audio podcast episode]. Dalam Judul Podcast. Nama Penerbit. URL

Contoh:

McAdams, D. (Pembawa acara). (2019, Desember 10). Personality psychology (No. 123) [Audio podcast episode]. Dalam The Psychology Podcast. Spotify. https://open.spotify.com/episode/6T9PY7TY2x1nIAoS8YrHJ5

Gaya Penulisan Daftar Pustaka

Ada beberapa gaya penulisan daftar pustaka yang umum digunakan dalam dunia akademik. Tiga gaya yang paling sering digunakan adalah:

APA (American Psychological Association)

Gaya APA banyak digunakan dalam bidang ilmu sosial dan perilaku. Beberapa ciri khas gaya APA:

  • Menggunakan format "penulis-tahun" dalam pengutipan
  • Daftar pustaka disusun berdasarkan abjad nama belakang penulis
  • Tahun publikasi ditulis setelah nama penulis
  • Judul buku dan nama jurnal ditulis miring (italic)

MLA (Modern Language Association)

Gaya MLA sering digunakan dalam bidang humaniora, terutama bahasa dan sastra. Ciri-ciri gaya MLA:

  • Menggunakan format "penulis-halaman" dalam pengutipan
  • Daftar pustaka disebut "Works Cited"
  • Tahun publikasi ditulis di akhir entri
  • Menggunakan tanda petik untuk judul artikel

Chicago

Gaya Chicago banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu. Ada dua sistem dalam gaya Chicago:

  • Sistem catatan (notes) dan bibliografi: menggunakan catatan kaki atau catatan akhir
  • Sistem penulis-tahun: mirip dengan gaya APA

Pemilihan gaya penulisan daftar pustaka biasanya tergantung pada bidang studi atau ketentuan dari institusi akademik. Penting untuk konsisten dalam menggunakan satu gaya penulisan dalam seluruh karya tulis.

Tips Menyusun Daftar Pustaka

Berikut beberapa tips yang dapat membantu dalam menyusun daftar pustaka dengan baik dan benar:

  1. Catat informasi bibliografi secara lengkap saat pertama kali menemukan sumber referensi. Ini akan menghemat waktu saat menyusun daftar pustaka di akhir.
  2. Gunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote untuk memudahkan pengorganisasian dan pembuatan daftar pustaka otomatis.
  3. Pastikan semua sumber yang dikutip dalam teks muncul dalam daftar pustaka, dan sebaliknya.
  4. Perhatikan detail kecil seperti penggunaan tanda baca, huruf kapital, dan format penulisan yang konsisten.
  5. Selalu periksa pedoman gaya selingkung yang digunakan oleh institusi atau jurnal tujuan publikasi.
  6. Jika menggunakan sumber online, pastikan mencantumkan tanggal akses dan URL yang valid.
  7. Untuk sumber yang tidak memiliki tanggal publikasi, gunakan "n.d." (no date) atau "t.t." (tanpa tahun).
  8. Jika menggunakan banyak karya dari penulis yang sama, urutkan berdasarkan tahun publikasi (dari yang paling lama ke yang terbaru).
  9. Hindari penggunaan sumber sekunder (kutipan dalam kutipan) jika memungkinkan. Usahakan untuk merujuk ke sumber primer.
  10. Selalu periksa kembali daftar pustaka untuk memastikan tidak ada kesalahan atau informasi yang terlewat.

Kesalahan Umum dalam Penulisan Daftar Pustaka

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan daftar pustaka antara lain:

  • Salah mengeja nama penulis atau judul karya
  • Tidak konsisten dalam penggunaan format penulisan
  • Mencantumkan sumber yang tidak dikutip dalam teks
  • Tidak mencantumkan semua sumber yang dikutip dalam teks
  • Salah dalam penulisan tahun publikasi
  • Tidak mencantumkan nomor halaman untuk artikel jurnal
  • Salah dalam penggunaan tanda baca
  • Mencantumkan informasi yang tidak relevan
  • Tidak mengikuti urutan alfabetis dalam penyusunan daftar
  • Menggunakan singkatan yang tidak standar

Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan meningkatkan kualitas dan kredibilitas karya tulis ilmiah yang dibuat.

Pentingnya Konsistensi dalam Penulisan Daftar Pustaka

Konsistensi merupakan aspek kunci dalam penulisan daftar pustaka. Beberapa alasan mengapa konsistensi sangat penting:

  1. Memudahkan pembaca dalam mencari dan menelusuri sumber referensi
  2. Menunjukkan kecermatan dan ketelitian penulis
  3. Meningkatkan kredibilitas karya tulis ilmiah
  4. Memenuhi standar akademik yang berlaku
  5. Menghindari kebingungan dan kesalahpahaman

Untuk menjaga konsistensi, pastikan untuk:

  • Menggunakan satu gaya penulisan (APA, MLA, atau Chicago) secara konsisten
  • Memperhatikan detail seperti penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan spasi
  • Menggunakan format yang sama untuk jenis sumber yang sama
  • Memeriksa kembali seluruh daftar pustaka sebelum menyelesaikan karya tulis

Pemanfaatan Teknologi dalam Penulisan Daftar Pustaka

Perkembangan teknologi telah memudahkan proses penulisan daftar pustaka. Beberapa tools dan aplikasi yang dapat dimanfaatkan antara lain:

1. Aplikasi Manajemen Referensi

Aplikasi seperti Mendeley, Zotero, dan EndNote memungkinkan pengguna untuk:

  • Mengorganisir sumber referensi
  • Membuat kutipan otomatis
  • Menghasilkan daftar pustaka secara otomatis
  • Mengubah gaya penulisan dengan mudah
  • Berkolaborasi dengan peneliti lain

2. Generator Daftar Pustaka Online

Website seperti BibMe, Citation Machine, dan EasyBib dapat membantu membuat sitasi dan daftar pustaka secara cepat. Pengguna hanya perlu memasukkan informasi sumber, dan generator akan menghasilkan format yang sesuai.

3. Fitur Referensi di Microsoft Word

Microsoft Word memiliki fitur bawaan untuk mengelola referensi dan membuat daftar pustaka otomatis. Fitur ini mendukung berbagai gaya penulisan dan dapat diintegrasikan dengan aplikasi manajemen referensi.

4. Ekstensi Browser

Beberapa ekstensi browser seperti Cite This For Me dan Google Scholar Button dapat membantu mengambil informasi bibliografi langsung dari halaman web yang sedang dibuka.

Meski teknologi sangat membantu, penting untuk tetap memahami prinsip dasar penulisan daftar pustaka dan selalu memeriksa hasilnya secara manual.

Kesimpulan

Penulisan daftar pustaka yang benar dan lengkap merupakan aspek penting dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Dengan memahami format dan aturan penulisan yang berlaku, serta memanfaatkan teknologi yang ada, penulis dapat menyusun daftar pustaka dengan lebih mudah dan akurat. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas karya tulis, tetapi juga menunjukkan integritas akademik dan penghargaan terhadap karya orang lain.

Penting untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam gaya penulisan daftar pustaka, karena aturan dan format dapat berubah seiring waktu. Dengan konsistensi dan ketelitian dalam penulisan daftar pustaka, penulis dapat memastikan bahwa karya ilmiahnya memenuhi standar akademik yang tinggi dan dapat diandalkan sebagai sumber referensi bagi peneliti lain di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya