Liputan6.com, Kuala Lumpur - Penyelidikan hilangnya pesawat Malaysia Airlines yang membawa 239 orang juga berfokus di sekitar fakta 2 penumpang 'gelap', yang menggunakan paspor curian di Thailand dari Austria dan Italia.
Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia, Azaharuddin Abdul Rahman mengatakan, para pejabat telah meninjau rekaman pengawasan pesawat boarding dari gerbang check in keberangkatan.
Ketika ditanya tentang 2 orang yang menggunakan paspor curian, Rahman menyatakan bahwa kedua penumpang gelap bukan berwajah asia. "Kami mengonfirmasi, mereka bukan laki-laki berwajah Asia," kata Rahman seperti dimuat ABC News.go, Selasa (11/3/2014).
Ketika didesak untuk menggambarkan ciri-cirinya, Rahman mengungkapkan bahwa salah satu pria berkulit hitam.
"Apakah Anda tahu pesepakbola dengan nama Bartoli? Apakah Anda tahu seperti apa dia?" tanya Rahman.
Lalu wartawan mengoreksinya, "Mario Balotelli?" dan bertanya apakah pria dengan paspor curian itu mirip Balotelli, yang berkulit hitam dan pemain sepak bola Italia.
"Ya," jawab Rahman.
Namun Rahman menolak untuk lebih menggambarkan dua orang itu lebih rinci.
Pejabat senior dari lembaga antiterorisme lain mengatakan, kedua orang bisa menjadi kunci untuk memahami bagaimana dan mengapa penerbangan tiba-tiba menghilang pertengahan penerbangan pada Sabtu pekan lalu.
"Sampai kita mendapatkan informasi lebih lanjut tentang dua orang yang menggunakan paspor curian, dan memastikan apakah mereka terlibat atau mereka (pihak pencarian) menemukan puing-puing dan melakukan forensik, itu semua hanya dugaan," kata pejabat dari lembaga antiterorisme.
Meskipun telah ada spekulasi merajalela tentang kemungkinan peran terorisme di pesawat yang hilang, pejabat kontra-terorisme dan tingkat tinggi pejabat AS lainnya mengatakan sejauh ini belum ada bukti untuk menunjukkan keterkaitan hal itu.
"AS tidak mengirimkan intel, tidak ada obrolan tentang itu," kata pejabat kontra-terorisme mengacu pada komunikasi sering dicegat oleh intelijen Amerika setelah serangan teroris yang sering dapat menyebabkan petunjuk tentang tersangka.
"Orang-orang jahat bahkan tidak membahas hal itu ... Ini situasi yang canggung . Tidak ada dari yang untuk menarik kesimpulan perusahaan belum. "
Sementara terkait video CCTV yang diperiksa, Rahman menyatakan bahwa prosedur keamanan di bandara telah dilakukan sesuai standar. "Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa semua protokol keamanan telah dipenuhi," jelasnya.
Advertisement
Pemeriksaan
Sidik jari dan foto dari 2 penumpang `gelap` di pesawat Malaysia Airlines yang putus kontak sejak Sabtu 8 Maret sedang dikirim ke otoritas AS. Pihak bewenang menyatakan akan membandingkan sidik jari tersebut dengan data teroris dan penjahat.
"Pemerintah AS berencana untuk menyelidiki foto dan sidik jari dari 2 orang penumpang 'gelap' itu dengan database penjahat dan teroris. Dan diharapkan menemukan kecocokan," kata seorang pejabat senior yang tak disebutkan identitasnya.
Penyebab hilangnya pesawat itu telah membingungkan peneliti, dan mereka juga tidak mengatakan bahwa mereka percaya ada keterlibatan terorisme di dalamnya. Tetapi mereka juga tidak mengeluarkan kesimpulan.
Pesawat Boeing 777-200ER yang membawa 227 penumpang, termasuk 2 bayi dan 12 awak hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing menghilang, sekitar 1 jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional KL pada pukul 0.41 pada hari Sabtu 8 Maret. Pesawat tersebut seharusnya mendarat di Beijing, China pada pukul 06.30 waktu setempat.
Sejauh ini, ada 7 WNI di dalam pesawat itu. Dengan 4 orang dicurigai sebagai penumpang 'gelap'. Dan penumpang lainnya berasal dari Ukraina, China, Amerika, Malaysia, Selandia baru dan Prancis. (Raden Trimutia Hatta)
Baca Juga:
Pencari Malaysia Airlines Temukan `Objek Kuning` di Laut Vietnam
`Malaysia Airlines` Mendarat di Pantai India
Nama Penumpang `Gelap` Malaysia Airlines `Barat`, Kok Wajah Asia?
Â