Jadi Capres Mesir, Jenderal Sisi Bakal Habisi Ikhwanul Muslimin

Pria yang menjadi aktor utama penggulingan Mohammed Morsi itu bertekad untuk melenyapkan eksistensi Ikhwanul Muslimin.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 06 Mei 2014, 09:30 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2014, 09:30 WIB
Mantan Panglima Militer Mesir
Mantan Panglima Militer Mesir Jenderal Abdul Fattah al-Sisi (dw.de)

Liputan6.com, Kairo - Mantan Panglima Militer Mesir Jenderal Abdul Fattah al-Sisi maju sebagai capres Mesir. Pria yang menjadi aktor utama penggulingan Mohammed Morsi itu bertekad untuk melenyapkan eksistensi Ikhwanul Muslimin di Mesir jika ia terpilih sebagai presiden.

Hal itu ia tegaskan saat wawancara khusus dengan CBC dan ONTV. Saat ditanya apakah keberadaan dan pergerakan Ikhwanul Muslimin akan dihilangkan pada masa pemerintahannya nanti? Sisi menjawab, "Iya."

Namun capres terkuat ini menegaskan, bukan dia sendiri yang menghentikan pergerakan Ikhwanul Muslimin, tapi juga rakyat Mesir.

"Saya tidak menyelesaikannya, Anda rakyat Mesir yang menamatkannya," ujar Sisi dalam wawancara TV pertamanya sejak mengumumkan pencalonannya, seperti dimuat BBC, Selasa (6/5/2014).

Dia juga bersumpah akan memulihkan stabilitas dan melakukan perbaikan di Mesir. Ia juga mengisyaratkan tak akan menerima kemungkinan rekonsiliasi politik lewat cara apapun dengan Ikhwanul Muslimin.

Sisi juga mengungkapkan, sejak menjadi capres, dirinya sudah 2 kali diancam bakal dibunuh. Ia mengaku tak gentar dan akan tetap maju di Pilpres 2014. "Saya percaya pada takdir, saya tidak takut."

Sisi adalah sosok utama yang menggulingkan pemerintahan Presiden Mohammed Morsi dari Ikhwanul Muslimin pada 3 Juli 2013 lalu. Sejak itu, Sisi dinilai sosok pahlawan yang menyelamatkan nasib Mesir. Morsi digulingkan sejak ia mengeluarkan dekrit presiden kontroversial yang menyatakan "Kekebalan hukum bagi semua keputusan presiden."

Pada Pilpres Mesir yang digelar pada 26-27 Mei 2014, Sisi akan bersaing dengan politisi sayap kiri, Hamdeen Sabahi. Hamdeen pernah bertarung pada Pilpres 2012 sebelumnya dan meraih suara terbanyak ketiga di bawah Morsi. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya