Kereta Hantu Meledak Renggut 47 Nyawa, Petugas Rel Disidang

Warga sekitar menduga kuat bahwa kereta tersebut dijalankan oleh hantu, karena tiba-tiba berjalan sendiri, tanpa masinis.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 13 Mei 2014, 11:05 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2014, 11:05 WIB
Kereta Kanada
Lokasi ledakan kereta di Quebec, Kanada (O.canada.com)

Liputan6.com, Quebec - Pada 6 Juli 2013, sebuah kereta di Kota Lac-Megantic, Quebec, Kanada yang mengangkut tangki minyak berjalan sendiri. Kereta kemudian terguling, meledak dan menabrak rumah warga. Sebanyak 47 nyawa melayang terkena ledakan. Sebagian besar korban berada di rumah sekitar lokasi ledakan.

Warga sekitar menduga kuat bahwa kereta tersebut dijalankan oleh hantu, karena tiba-tiba berjalan sendiri, tanpa masinis. Rumor ini pun dengan cepat menyebar dan menjadi buah bibir dan ketakutan para penduduk. "Tak ada masinis. Juga tak berawak," kata seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di depan toko kelontong

Tapi bagi Pemerintah Quebec, dugaan itu tak masuk akal. Petugas menangkap 3 petugas kereta api dan rel, Thomas Harding, Jean Demaitre dan Richard Labrie, yang dinilai bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Mereka akan disidang hari ini, Selasa (13/5/2014) waktu setempat.

"Thomas Harding, Jean Demaitre dan Richard Labrie, dan perusahaan Montreal, Maine dan Atlantic Railway akan diadili," ujar jaksa Quebec, Rene Verret kepada Montreal Gazette, seperti dimuat BBC.

Dia menjelaskan, Hardin yang merupakan mekanik kereta itu, dan petugas pengoperasian kereta bernama Demaitre dan Labrie, ditangkap pada Senin 11 Mei lalu. "Izin pengoperasian kereta untuk Montreal, Maine dan Atlantic Railway sudah kami cabut sejak Agustus (2013) lalu."

Menurut jaksa tersebut, 3 petugas rel dan perusahaan tersebut akan dijerat 47 pasal kriminal soal kelalaian yang mengakibatkan sejumlah orang tewas.

Akibat tragedi terburuk dalam sejarah perkeretaapian Kanada ini, 47 orang tewas terkena ledakan dan terbakar. Selain itu, 2.000 warga mengungsi. Lac-Megantic pun sempat menjadi kota mati.

Kereta yang mengangkut 72 tangki minyak itu awalnya terparkir dengan posisi menanjak. Kereta kemudian jalan menurun dengan sendirinya. Harding dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab karena gagal mengatur rem tangan untuk menjaga kereta tetap statis di lokasi. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya