1969, Saat Air Terjun Niagara Kering

Selama masa penelitian Army Corps of Engineers, Niagara benar-benar kering seperti sebuah daratan. Tanpa air.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jul 2014, 18:31 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2014, 18:31 WIB
Air terjun Niagara di AS kering kerontang
Air terjun Niagara di AS kering kerontang (io9)

Liputan6.com, Niagara Falls - Air terjun Niagara adalah salah satu tempat destinasi wisata yang sangat menarik. Baik ketika musim panas, gugur, semi bahkan ketika musim dingin tiba.

Lebih dari 6 juta kaki kubik air dijatuhkan per menit. Bahkan, Niagara memiliki aliran air paling deras dan terkuat di Amerika Utara.

Namun, tahukah anda bahwa sebenarnya air terjun Niagara pernah 'berhenti beroperasi' beberapa tahun yang lalu? Hal ini bukan karena musim kemarau yang parah atau juga musim dingin yang membekukan airnya.

Seperti Liputan6.com kutip dari io9, Kamis (10/7/2014), pada 1969, Army Corps of Engineers menghentikan laju air di Niagara. 'Pengeringan' Niagara yang dilakukan dalam waktu 6 bulan itu bertujuan untuk meneliti geologi batuan yang ada di bagian bawah di mana air menghujam.



Dengan penelitian itu, maka dapat dipastikan bahwa bebatuan, baik yang di bawah atau juga yang terdapat pada bagian atas Niagara,  masih kuat menahan laju aliran air sehingga tidak menimbulkan erosi di suatu hari.

Selama masa penelitian itu, Niagara benar-benar kering seperti sebuah daratan. Tanpa air dan hanya terdapat beberapa pipa-pipa yang menyemburkan sedikit air agar kelembapan di daerah itu tetap terjaga.

Untuk menghentikan laju air ke arah Niagara, para pekerja mendirikan cofferdam sepanjang 600 kaki untuk mengalihkan arus itu ke arah air terjun Horseshoes.

Cofferdam adalah pembatas sementara yang dipasang di seluruh daerah yang dialiri air dan dibuat agar wilayah sekitar dapat kering selama pengerjaan berlangsung. (Safira Badri)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya