Pemerintah Myanmar Pastikan Pemilu 2015 Tak Akan Ditunda

Tokoh oposisi, Aung San Suu Kyi sebelumnya meminta kepada Pemerintah Myanmar agar pemilu tidak ditunda.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 21 Okt 2014, 17:31 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2014, 17:31 WIB
Polisi melintas di depan banner yang berisi seruan pembebasan tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi di depan Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Senin (22/2).(Antara)

Liputan6.com, Rangoon - Desas-desus bahwa Myanmar akan mengundurkan waktu pemilihan umum (pemilu) akhirnya terjawab. Otoritas negara ini memastikan pemilu tersebut tak akan ditunda dan tetap digelar pada akhir 2015.

Keterangan ini disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Myanmar, Tin Aye. Kata dia, Keputusan itu diambil setelah Tin menggelar pertemuan dengan beberapa partai politik di salah satu kota besar di Myanmar, Yangon.

"Kelompok peninjau internasional dan lokal akan diundang untuk menyaksikan pemilu ini," ujar Tin, seperti dikutip dari ABC News, Selasa (21/10/2014).

Walau memastikan tidak akan ditunda, Tin belum mau membeberkan kapan tepatnya pemilu tersebut digelar. Dia hanya memastikan pemilu akan diadakan pada akhir Oktober atau awal November tahun depan.

Penundaan pemilu di Myanmar sempat menjadi salah isu hangat yang berkembang di negara yang dulunya bernama Burma tersebut. Bahkan saking kencangnya isu penundaan berembus, tokoh reformasi dan oposisi, Aung San Suu Kyi sampai harus angkat bicara.

Secara tegas Suu Kyi meminta kepada Pemerintah Myanmar agar pemilu tidak ditunda. Selain tidak ditunda, pemilu itu juga harus digelar dengan jujur dan adil.

Pemilu 2015 merupakan pemilu kedua dalam sejarah setelah pemerintahan junta militer di bawah kendali Jenderal Than Shwe. Sebelumnya, selama setengah abad Myanmar diperintah junta militer yang diduga pihak asing telah melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM). (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya