Liputan6.com, London - Kabar terbaru Rurik Jutting, bankir asal Inggris yang jadi tersangka pembunuhan sadis 2 perempuan asal Indonesia di Hong Kong, mengejutkan sang mantan pacar.
Model glamor dan seksi Sonya Loretta Dyer yang pernah jadi pacar Jutting -- sekitar 4 tahun sebelum lulusan Cambridge University itu membunuh Sumarti Ningsih dan Jesse Lorena Ruri alias Seneng Mudjiasih -- kini memilih menutup diri. Ia didera kekhawatiran karena merasa nyaris saja menemui nasib mengerikan yang sama dengan 2 WNI di Hong Kong.
Sonya Dyer, yang juga dikenal sebagai "Sonya Milkshake", belum mau menanggapi kasus yang menimpa mantan pacarnya itu. Menurut seorang temannya, ia dalam kondisi shock. "Kondisinya kurang baik. Ia sedang berusaha melalui ini semua," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari situs Independent.ie, Kamis (6/11/2014).
Nona Dyer dikenal lewat sejumlah publikasi, termasuk di majalah khusus laki-laki CandymagUK. Ia juga pernah tampil seronok dalam video untuk majalah yang sama pada tahun 2010, di mana ia menari dengan pakaian minim berwarna metalik. Mikshake disiramkan ke wajah dan belahan dadanya.
Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Dream, ia mengaku seorang teman mendorongnya untuk menekuni dunia modeling. Untuk mengatasi rasa percaya dirinya yang rendah.
"Aku mulai jadi model beberapa tahun lalu saat masih jadi mahasiswi. Sebuah profesi yang awalnya kupikir tak mungkin kujalani," kata dia.
Tak hanya model keturunan Jamaika itu yang shock atas penahanan Jutting, tapi juga mantan teman sekolahnya.
"Aku bangun tadi pagi oleh dering telepon dari salah satu teman mantan teman sekelasku. Dan ia berkata, 'kau pasti kaget, Rurik sedang jadi sorotan di media'," kata dia.
Mantan teman sekelas di Wallop itu mengaku Jutting bukan bocah yang suka cari gara-gara. Ia relatif tenang. "Ia bukan murid yang populer tapi punya geng pertemanan. Tak ada yang aneh."
Dalam posting facebook-nya, Jutting pernah menunjukkan sisi sentimentilnya, Ia mengaku meneteskan air mata saat menonton The Lego Movie, kisah pekerja konstruksi Brickowski Emmet, yang berusaha menyelamatkan dunia dari tirani jahat.
Apa yang ia ungkap bertolak belakang dengan tindakan sadis yang ia lakukan pada 2 perempuan asal Indonesia.
Sabtu 1 November 2014 dini hari pukul 03.42 lalu, polisi dipanggil ke flat milik Jutting di Distrik Wan Chai. Harian Hong Kong Ming Pao mengabarkan, tersangka -- yang diduga menelepon polisi -- dalam kondisi tak benar-benar sadar. Ia menggigau.
Baca Juga
Muncul dugaan, ia berperilaku bak 'zombie' dan melakukan tindakan kelewat sadis gara-gara pengaruh obat yang belakangan sering dikonsumsinya.
Polisi menemukan salah satu korban masih bernyawa, meski ada luka tusukan pisau di tenggorokan dan bokong. Tak berapa lama, perempuan yang diduga Jesse atau Seneng Mudjiasih meregang nyawa.
Sekitar 8 jam kemudian, aparat menemukan jasad korban kedua yang terikat, dibungkus karpet, dan di dipaksa masuk ke sebuah kopor warna hitam yang ada di balkon. Itu diduga jasad Sumarti Ningsih, perempuan asal Cilacap yang juga jadi korban pembunuhan di Hong Kong. (Tnt)
Advertisement