Dokter di New York Sembuh dari Virus Ebola Dipulangkan

Setelah keluar dari rumah sakit, Spencer yang sembuh dari virus ebola akan pulang ke apartemennya di kawasan Hamilton Heights, New York.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Nov 2014, 08:46 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2014, 08:46 WIB
Dr. Craig Spencer yang terdeteksi di New York terinfeksi virus ebola. (CNN)
Dr. Craig Spencer yang terdeteksi di New York terinfeksi virus ebola. (CNN)

Liputan6.com, New York - Dr. Craig Spencer, yang didiagnosis terinfeksi virus ebola di New York bulan lalu akan dipulangkan oleh pihak rumah sakit. Karena kondisinya sudah membaik dan dinyatakan sembuh atau positif virus mematikan itu.

"Ia sekarang bebas dari virus Ebola, dan akan dipulangkan dari rumah sakit Selasa (waktu setempat)," ungkap pejabat kota seperti dikutip dari CNN, Selasa (11/11/2014).

"Dr Spencer tidak akan menimbulkan risiko kesehatan terhadap masyarakat, ia akan dipulangkan dari rumah sakit," kata pihak New York City Health and Hospitals Corporation dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin 10 November.

Setelah keluar dari rumah sakit, Spencer akan pulang ke apartemennya di kawasan Hamilton Heights, New York.

"Walikota, pihak rumah sakit dan pejabat kesehatan New York dijadwalkan akan mengadakan konferensi pers pada hari Rabu 12 November untuk membahas kondisi dokter itu. Sang dokter, Spencer juga akan diundang dalam acara tersebut," ungkap para pejabat.

Spencer, bagian dari Doctors Without Borders menjadi orang pertama positif virus mematikan di New York. Ia didiagnosis bulan lalu setelah kembali dari merawat pasien di Guinea. Kemudian diisolasi di Rumah Sakit Bellevue di kota itu.

Para pejabat mengatakan dokter berusia 33 tahun itu dirawat di rumah sakit setelah mengalami demam, mual, nyeri dan kelelahan.

Informasi bahwa Spencer sempat jogging, berwisata dengan transportasi kereta bawah tanah yang serta main bowling sebelum diagnosis terinfeksi ebola, memicu kekhawatiran terkait penyebaran virus mematikan itu di New York.

Tapi pemerintah menegaskan bahwa risiko tersebarnya virus itu sangat kecil.

Spencer menyelesaikan tugasnya merawat pasien Ebola di Guinea pada 12 Oktober dan meninggalkan Afrika dua hari kemudian melalui Eropa, tiba di John F. Kennedy Airport, New York pada 17 Oktober.

Lalu ia didiagnosis dengan Ebola pada tanggal 23 Oktober -- hari yang sama ia menghubungi Dokter Without Borders melaporkan bahwa ia demam.

Dokter yang dipekerjakan di Rumah Sakit Presbyterian Columbia New York itu mulai bekerja pada sejumlah proyek di Afrika dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Rwanda di mana ia bekerja untuk membantu mengembangkan kurikulum pengajaran perawatan darurat.

Spencer adalah salah satu dari beberapa orang Amerika yang pernah didiagnosis dengan Ebola, dan berhasil diobati di Amerika Serikat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya