Dokter di New York Positif Terjangkit Virus Ebola

Craig Spencer adalah orang keempat yang didiagnosa tertular Ebola di Amerika dan yang pertama di New York.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 24 Okt 2014, 09:26 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2014, 09:26 WIB
Petugas bandara AS di kota Atlanta, Georgia memeriksa penumpang yang baru datang dari Guinea (foto: dok). Seorang dokter AS yang baru kembali dari Guinea positif tertular ebola.
Petugas bandara AS di kota Atlanta, Georgia memeriksa penumpang yang baru datang dari Guinea. (Reuters)

Liputan6.com, New York - Seorang dokter yang baru saja kembali ke New York setelah merawat pasien Ebola di Guinea – Afrika Barat, terbukti positif tertular Virus Ebola. Beberapa pejabat New York, Amerika Serikat memastikan hal tersebut Kamis malam 23 Oktober waktu setempat, setelah memperoleh hasil uji medis dokter Craig Spencer yang sebelumnya bergabung dalam 'Doctors Without Borders' di Guinea.

"Craig Spencer, dokter unit gawat darurat yang berusia 33 tahun itu baru saja kembali dari Guinea satu pekan lalu dan dilaporkan menderita demam hingga 103 Fahrenheit (39,4 Celsius) dan diare," demikian diberitakan VOA News, Jumat (24/10/2014).

Spencer kemudian segera dilarikan ke RS Bellevue Manhattan New York, yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit penanganan Ebola di New York. Ia dirawat di unit isolasi dan menjalani sejumlah uji medis. Uji pendahuluan itu membuktikan ia positif tertular Ebola.

Craig Spencer adalah orang keempat yang didiagnosa tertular Ebola di Amerika dan yang pertama di New York. Orang pertama yang didiagnosis terinfeksi virus ebola di Amerika Serikat adalah Thomas Eric Duncan dari Dallas, lalu suster Nina Pham dan Suster Amber Vinso.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) akan melakukan uji medis lebih lanjut untuk memastikan uji pendahuluan itu. CDC juga telah mengirim tim khusus ke New York dan beberapa pejabat berwenang telah menanyai Spencer untuk mengetahui orang-orang yang sempat berhubungan dengannya dan mungkin berisiko tertular.

Spencer mengakui telah menggunakan sarana kereta api bawah tanah (subway) dan naik taksi selama sepekan terakhir sebelum ia memiliki gejala Ebola.

Setelah Spencer dirawat di rumah sakit, apartemennya di daerah Harlem juga diisolasi dan dijaga aparat. Sementara tunangannya yang diketahui belum memiliki gejala Ebola, dikirim ke unit isolasi di RS Belleuve.

"Kami telah mengikuti setiap langkah yang diharuskan dalam protokol penanganan Ebola," ucap Walikota New York Bill de Blasio.

Wabah Ebola terkonsentrasi di tiga negara Afrika Barat - Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.

Wabah ini telah menewaskan hampir 4.900 orang, termasuk korban di Amerika Serikat dan Spanyol. Hampir 10 ribu kasus dikonfirmasi atau kemungkinan terkait Virus Ebola. Di antara mereka yang tertular termasuk 440 petugas medis, yang separuh di antaranya telah meninggal dunia.

Para pejabat Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan setelah pembicaraan darurat di Jenewa Kamis malam, bahwa perjuangan melawan penyakit ini harus tetap dipusatkan pada tiga negara di Afrika Barat. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya