Liputan6.com, Kabul - Seorang bomber atau pembom bunuh diri menyerang mobil lapis baja yang membawa pemimpin hak-hak perempuan Afghanistan terkemuka sekaligus anggota parlemen di Kabul. Namun ia beruntung bisa selamat dari maut.
"Serangan kemarin (Minggu 15 November) menewaskan tiga orang dan melukai 32 lainnya," kata para pejabat Afghanistan seperti dikutip dari Gulf News, Senin (17/11/2014).
Baca Juga
Mereka yang menjadi korban tewas adalah dua orang laki-laki dan seorang mahasiswa perempuan yang tengah melintas. Anggota parlemen yang menjadi sasaran serangan adalah Shukria Barakzai. Ia beruntung karena selamat dari ledakan, yang terjadi beberapa ratus meter dari gedung parlemen.
Advertisement
Serangan itu terjadi di depan sebuah universitas swasta dekat Darulaman Road, salah satu jalan terluas dan tersibuk di Kabul. Penyerang mengendarai Toyota Corolla, meledakkan bomnya di samping kendaraan lapis baja Barakzai saat ia menuju parlemen.
Wanita 42 tahun itu pernah membantu menjalankan sekolah untuk anak perempuan selama era Taliban. Berkat usahanya, nama Barakzai pun dengan cepat dikenal sebagai tokoh masyarakat di Afghanistan. Tidak lama setelah koalisi pimpinan Amerika menggulingkan pemerintah Taliban.
Seorang anggota majelis yang disetujui Konstitusi Afghanistan pada awal tahun 2004, kemudian memilihnya sebagai anggota parlemen pada tahun berikutnya. Barakzai kemudian kembali terpilih pada tahun 2010.
Hingga Minggu 16 November malam waktu setempat, belum ada klaim tanggung jawab atas serangan itu. "Aku tidak tahu apakah para pemberontak telah melakukan serangan itu. Aku akan memeriksanya," ucap juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid saat dihubungi.
Dalam rekaman video yang diposting secara online oleh stasiun televisi Afghanistan, terlihat Barakzai muncul dari kursi belakang kendaraan lapis baja setelah ledakan dan meninggalkan lokasi tanpa bantuan. Namun ia menderita luka bakar di wajah dan tangan.
Barakzai kemudian dibawa ke rumah sakit yang digunakan oleh dinas intelijen negara. "Saya selamat karena doa orang-orang," kata dia.
Barakzai, yang merupakan pendukung kuat Presiden Ashraf Ghani, telah banyak dibicarakan sebagai calon menteri urusan perempuan berikutnya, atau sebagai penasehat presiden bagian urusan perempuan.
Mantan jurnalis yang akrab di televisi Afghanistan itu sering diwawancara. Ia juga aktif berkampanye melawan praktek poligami di Afghanistan. (Mut)