Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tim SAR berpacu dengan waktu dan cuaca yang tak menentu untuk mengevakuasi korban AirAsia QZ8501 dan menemukan badan pesawat di dasar laut Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Komandan Angkatan Laut Malaysia, Tan Sri Abdul Aziz Jaafar, mengungkapkan, sektor pencarian AirAsia telah digeser sejauh 30 nautical mile ke arah Timur pada Jumat hari ini.
Dalam ciapannya di Twitter, ia mengatakan, 'area paling mungkin' yang menjadi lokasi keberadaan badan pesawat AirAsia yang nahas berada di zona seluas 1.575 nautical mile (mil laut) persegi.
"Di sana lah kemungkinan pesawat yang hilang berada," tulis Tan Sri Abdul Aziz Jaafar dalam Twitternya, dengan menyertakan gambar peta lokasi pencarian, seperti Liputan6.com kutip dari situs media Malaysia The Star, Jumat (2/1/2014).
Abdul Aziz menambahkan, sejumlah kapal milik negeri jiran seperti KN Baruna Jaya 1, MV Geo Survey , dan KN Hidayat diterjunkan ke lokasi di mana badan pesawat berada. Sementara KD Pahang dan KD Lekiu bertugas di Sektor II (2.619 mil laut persegi) dan KD Lekir berada di Sektor III (3.375 mil laut persegi).
Ia juga menambahkan, tim penyelam dari Basarnas siap melakukan pencarian bawah laut.
Secara terpisah, Direktur Operasional Basarnas Pangkalan Bun, Marsekal Pertama SB Supriyadi, mengatakan tim terus mencari keberadaan badan pesawat.
"Sementara tanda-tandanya karena dari korban-korban muncul di atas, berarti posisi kerangka pesawat tidak jauh dari terapungnya korban dan barang-barang," kata Supriyadi di Posko Utama Pangkalan Bun, Jumat (2/1/2015).
Tim di laut sebenarnya sudah mendeteksi adanya benda metal di lokasi evakuasi. Tapi, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata benda itu bukan bagian dari pesawat AirAsia yang dicari.
"Jadi deteksi bawah laut ada beberapa sudah sampaikan temukan metal tapi setelah dibuktikan bukan. Deteksi adanya metal dan benda di bawah laut oleh robot akan sorot sebuah kamera bahwa itu betul kerangka AirAsia atau tidak," jelas dia.
AirAsia Penerbangan QZ8501 yang membawa 162 orang terbang di ketinggian 32.000 kaki dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura.
Kontak terakhir yang dilakukan pilot Iriyanto adalah pada pukul 16.17, Minggu 28 Desember 2014. Ia minta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk.
Saat menara pengendali lalu lintas udara atau air traffic controllers (ATC) memberikan izin naik hingga ketinggian 34.000 kaki beberapa menit kemudian, tak ada respons dari pesawat. Pada pukul 06.18 WIB, QZ8501 hilang dari radar.
Dua hari kemudian, pada 30 Desember 2014, ditemukan serpihan pesawat dan jasad manusia di Selat Karimata. (Ein/Tnt)
Tweet Komandan AL Malaysia Soal Lokasi Badan AirAsia QZ8501
Tim SAR berpacu dengan waktu dan cuaca yang tak menentu untuk mengevakuasi korban AirAsia dan menemukan badan pesawat di Selat Karimata.
diperbarui 02 Jan 2015, 11:36 WIBDiterbitkan 02 Jan 2015, 11:36 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rusia Akui Pakai Bitcoin untuk Perdagangan Luar Negeri
7 Potret Amanda Zahra Pamer Pacar Baru, Dulu Viral Karena Diselingkuhi
Rupiah Masih Bertengger di Atas 16.000 per USD, Bakal Terus Melemah?
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Sinopsis Mean Machine di Vidio: Film Amerika Dibintangi Mantan Atlet Sepak Bola Vinnie Jones
Link dan Cara Download Sertifikat PPPK 2024, Ketahui Fungsinya
Indonesia AirAsia Layani 554 Ribu Penumpang Selama Libur Nataru 2024/2025
Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Contoh Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan, Ini Tantangan dan Peluang Penerapannya
5 Update Penanganan Kasus Pemerasan Penonton DWP, 34 Polisi Dimutasi dan Diperiksa
Fakta Kecelakaan Bus Tol Cipularang, Diduga Sopir Mengantuk hingga Sebabkan 2 Penumpang Meninggal
Mengenal Fungsi Dial Indikator dan Cara Menggunakan dalam Dunia Teknik