5 WNI yang Diculik di Yaman Ditemukan

Menlu Retno LP Marsudi mengonfirmasi bahwa ada 21 WNI yang diculik di Yaman.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 30 Mar 2015, 17:52 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 17:52 WIB
Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Yaman terus memanas. Kondisi di negara paling selatan Semanjung Arab ini semakin buruk karena serangan dari sejumlah negara tetangga yang pimpin Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir.

Di tengah kondisi yang semakin tidak kondusif itu, tersiar kabar adanya beberapa warga negara Indonesia (WNI) yang diculik oleh kelompok Houthi. Untuk memperjelas kabar ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi angkat bicara.

Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia di Belanda itu mengonfirmasi bahwa ada 21 WNI yang diculik. Dari jumlah tersebut, 5 di antaranya berhasil ditemukan pihak KBRI.

"Saya sudah teleconfrence dengan Dubes kami di sanaa  kemarin. Ada informasi baru, dari 21 WNI yang ditangkap, 5 sudah ketemu di penjara sumailah, Sanaa," kata Retno di Kantor Kemlu, Jakarta Senin (30/3/2015).

"Hari ini teman-teman kita di KBRI mengunjungi penjara satu demi satu untuk mencari WNI kami," sambung dia.

Kata Retno, para WNI tersebut pun kemudian dibawa keluar dari penjara tersebut. Saat ini mereka tengah dalam perjalanan ke KBRI Sanaa. Tak dijelaskan bagaimana kondisi dari WNI tersebut.

Berdasarkan keterangan Kemlu, terdapat 4.159 WNI di Yaman. Mayoritas para WNI ini bertempat tinggal di Selatan Yaman yang kondisinya lebih kondusif. Di negara ini  sebanyak 2.626 di antaranya diketahui sebagai mahasiswa. Sementara pekerja profesional yang bekerja di bidang minyak 1.488 orang, 45 lainnya merupakan staf kedutaan Indonesia.

Konflik di Yaman memanas ketika pemberontak Houthi mulai beraksi merebut sejumlah wilayah di negara tersebut. Kelompok Houthi diduga dibeking mantan Presiden Ali Abdullah Saleh yang sebelumnya digulingkan lantaran sikapnya yang diktator dan hendak mengabadikan kekuasaannya. (Riz/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya