Burung Pemangsa yang Curi Pakaian Dalam

Alangkah terkejutnya mereka yang menemukan pakaian dalamnya digunakan untuk membangun sarang burung.

oleh Indy Keningar diperbarui 07 Jul 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2015, 15:30 WIB
Burung Pemangsa yang Curi Pakaian Dalam
Alangkah terkejutnya mereka yang menemukan pakaian dalamnya digunakan untuk membangun sarang burung.

Liputan6.com, Angus, Skotlandia Bukan hanya manusia yang suka mencuri sandal dan pakaian orang lain – burung juga.

Seorang naturis (sebutan bagi pehobi bugil di lokasi tertentu) yang baru saja selesai melakukan skinny dipping – menyelam tanpa busana, mendapati kaus kaki dan pakaian dalamnya menghilang.

Kemudian, seorang pengamat burung menemukan pelaku pencurian tersebut, seekor burung pemangsa jenis elang merah (red kite) yang ingin membuat sarangnya lebih nyaman.

Dave Clement, seorang polisi hutan, menemukan sepasang kaus kaki dan celana dalam berwarna biru navy melapisi sebuah sarang burung dimana ada dua bayi burung pemangsa yang baru menetas.

Si burung pemangsa gunakan celana dalam untuk sarangnya.

“Polisi trainee kami menemukan sarangnya, dan kami langsung menghubungi RSBP untuk melaporkan dan menandai lokasi.” Ungkap Clement pada Mirror Online.

“Yang menarik, kami betul-betul melihat kaos kaki dan celana dalam itu di sarang dan sekeliling pohon.”

Burung-burung di daerah sekitar sana dilaporkan sudah lebih dari sekali mengambil benda-benda dari lokasi pemandian populer di Loch Lee, di dekat Lembah Esk di Angus, Skotlandia.

Clement, ketua penjaga di Gannochy Estate mengungkapkan, “Seakan-akan para elang merah sedang berusaha membersihkan lembah itu.”

Kini para naturis diwanti-wanti untuk lebih berhati-hati menyimpan pakaian mereka sebelum berendam.

Burung pemangsa elang merah hampir punah di Inggris pada abad 20, namun program reintroduksi dengan sukses menambah jumlah jenis burung tersebut. (Ikr/heidy)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya