Liputan6.com, Mexico City - Bos narkoba, Joaquin 'El Chapo' Guzman kabur dari penjara dengan keamanan maksimal (maximum security). Insiden itu menjadi tamparan bagi pemerintahan yang dipimpin Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto.
Kini pencarian besar-besaran sedang dilakukan. Aparat juga mencari tahu siapa yang membantu narapidana nomor wahid itu melarikan diri.
Baca Juga
Pada Sabtu pagi, 11 Juli 2015, kamera pengawas di lapas federal Altiplano merekam Guzman sedang mendekati ruang cuci, tempat para narapidana membasuh barang-barang milik mereka.
Advertisement
Beberapa saat kemudian, sipir lapas yang berpatroli rutin menyadari, tahanan kelas satu itu menghilang.
Belakangan diketahui, Guzman melarikan diri dari sebuah lubang di selnya, yang mengarah ke terowongan sepanjang 1,5 kilometer yang dilengkapi penerangan dan ventilasi, serta tangga. Sebuah sepeda motor juga ditemukan. Aparat yakin, kendaraan itu digunakan sebagai pengangkut alat-alat dan membuang tanah hasil galian.
Juru bicara Mexico National Security, Monte Alejandro Rubido Garcia mengonfirmasi kabar pelarian sang kriminal Minggu pagi, dalam sebuah konferensi pers di Mexico City.
Sementara, Presiden Pena Nieto memerintahkan investigasi menyeluruh terhadap sangkaan ada aparat yang membantu pelarian itu. "Saya sangat terkejut mendengar berita itu. Ini adalah sebuah penghinaan terhadap negara Meksiko," kata dia, seperti dikutip dari BBC.
Ini bukan kali pertamanya Guzman kabur dari bui. Pada 1993, Guzman ditahan di Guatemala dan diekstradisi ke Meksiko di mana ia dinyatakan bersalah dan dihukum maksimal di penjara dengan keamanan maksimum.
Namun, pada 2001, ia lari dari penjara, dengan bersembunyi di dalam keranjang cucian. Sejak itu bos narkoba itu mengecoh polisi selama lebih dari 10 tahun, sembari membangun pengaruh.
Reputasi Legendaris
Dalam dunia hitam Meksiko, Joaquin 'El Chapo' Guzman punya reputasi sebagai 'legenda'. Saking kuatnya posisinya, orang-orang beranggapan, ia bisa menyuap siapapun. Termasuk dalam pelariannya pada 2001 yang diduga melibatkan suap bernilai US$ 2,5 juta. Demikian menurut buku "Last Narco" karya Malcolm Beith.
"Dia memiliki karakter yang menarik," kata Beith pada CNN, seperti dikutip Liputan6.com pada Senin (13/7/2015). "Dia adalah cermin permasalahan di Meksiko. Seorang bocah miskin yang punya hubungan keluarga ke jaringan narkoba. Ia tak punya pilihan, tak memiliki pendidikan...dan kemudian menjadi bos kartel."
El Chapo dianggap bisa menimbulkan loyalitas dari mereka yang mendapatkan duit darinya. Ia juga selalu mendapatkan informasi jika bahaya sedang menghampiri. Konon, pria itu tak kenal rasa takut sampai-sampai bisa hidup wajar tanpa khawatir ditangkap.
Pada 2014, saat ia kembali dibekuk di sebuah hotel di Kota Mazatlan, Sinaloa, banyak yang mengira pengaruhnya sudah tamat. Namun, anggapan itu salah.
Penangkapan itu dianggap kemenangan oleh Pemerintah Meksiko. Guzman diduga mengumpulkan banyak pengaruh. Kini, dengan uang yang dimilikinya, ia bisa bersembunyi di mana pun di seluruh dunia. Forbes bahkan pernah memasukkan namanya dalam daftar orang-orang paling berpengaruh di dunia.
Jika tak segera ditangkap, dikhawatirkan status legenda Joaquin 'El Chapo' Guzman makin menguat.
'Robin Hood'
Guzman dilahirkan di Badiraguato, Sinaloa, pada saat perdagangan narkoba tumbuh subur. Ia memulai kariernya dengan bekerja pada bos narkoba Miguel Angel Felix Gallardo.
El Chapo kemudian mendirikan kartelnya sendiri pada 1980, termasuk pos-pos di sejumlah negara bagian. Pada akhirnya, ia mewarisi pengaruh dari mantan mentornya. Demikian dilaporkan Time.
Kerajaan narkobanya, Kartel Sinaloa menjadi yang paling kuat di Meksiko. Juga mematikan. Guzman dikelilingi para pengawalnya yang bengis. Ia menjalankan bisnis narkoba skala global bernilai miliaran dolar.
Sindikatnya adalah penyuplai ganja, kokain, dan heroin yang dijajakan di jalanan Amerika Serikat. AS mendakwa kelompoknya menggunakan para pembunuh bayaran dan tukang pukul untuk mempertahankan kontrolnya. Negeri Paman Sam pun menawarkan bantuan untuk menangkapnya.
Di Meksiko, kelompoknya melakukan serangan balik terhadap perang terhadap narkoba yang dilancarkan pemerintah, yang mengakibatkan ribuan orang tewas -- sebagian dalam kondisi mengenaskan.
Dan meski hidup dalam penjara, ia hidup bak raja di balik sel. Status 'buron narkoba wahid di dunia' pantas disandangnya.
"Ada ribuan bos narkoba. Namun, dengan pertumbuhan dan pengaruh Kartel Sinaloa yang makin besar...Guzman berada di level teratas," kata Beith.
Meski dianggap musuh pihak berwenang, Guzman punya reputasi sebagai 'Robin Hood' di kalangan rakyat miskin. Ia membantu kaum papa, mentraktir orang saat makan di restoran, juga memberikan ponsel gratis pada mereka.
"Mungkin banyak dari informasi itu memiliki kebenaran," kata Scott Stewart, analis dari Stratfor kepada CNN tahun lalu. "Dia sendiri ingin mempertahankan mitos itu."
Reputasinya yang dibuat mirip Robin Hood membantu Guzman saat menghindari penangkapan. "Saya pikir ada narasi palsu yang diciptakan untuk membuat El Chapo seakan adalah pengusaha baik hati," kata dia.
Nyatanya, Guzman dikenal tidak ragu-ragu untuk menggunakan kekuatan dan kekerasan ketika ia merasa perlu. Juga, menyuap pejabat untuk memuluskan jalannya. (Ein/Mvi)