Pentagon: Serangan Udara AS Bunuh 'Otak' Teror 9/11

Davis mengatakan bahwa al-Fadhli adalah salah satu pemimpin senior Al Qaeda yang mengetahui rencana serangan teror 11 September 2001.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jul 2015, 11:41 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2015, 11:41 WIB
Pentagon: Serangan Udara AS Tewaskan Pemimpin Operasi Al Qaida
Lokasi serangan udara militer AS yang tewaskan salah satu pemimpin Al Qaeda. (VOA News)

Liputan6.com, Idlib - Seorang pemimpin senior Al Qaeda dipastikan tewas dalam serangan udara AS pada 8 Juli 2015 lalu, saat target dalam perjalanan di dekat Kota Sarmada, Provinsi Idlib, Suriah utara. Informasi itu disampaikan oleh markas militer AS, Pentagon Selasa 21 Juli 2015.

"Muhsin al-Fadhli adalah pemimpin jaringan operasi Al Qaeda yang disebut kelompok Khorasan. Grup itu merencanakan serangan terhadap AS dan negara-negara sekutu," kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari VOA News, Selasa (22/7/2015).

Davis mengatakan bahwa al-Fadhli adalah salah satu pemimpin senior Al Qaeda yang menjadi 'otak' serangan teror 11 September 2001.

"Al-Fadhli juga terlibat dalam serangan teroris yang terjadi pada Oktober 2002, termasuk serangan terhadap para marinir AS di Pulau Faylaka, Kuwait, serta serangan teror di kapal Perancis MV Limburg," tambah pihak Pentagon.

"Kematiannya akan melemahkan dan mengacaukan operasi eksternal Al Qaeda terhadap Amerika Serikat dan sekutu serta mitra Amerika," ujar Kapten Davis.

Sebelumnya pada Maret lalu, kepala militer militan Suriah 'sahabat' Al Qaeda, Al-Nusra dilaporkan tewas dalam sebuah serangan udara. Kelompok itu mengumumkan kematian tersebut melalui media sosial.

"Tiga pemimpin lain juga tewas bersama dengan Abu Homam al-Shami. Yaitu, Abu Musab Falastini, Abu Omar Kurdi, dan Abu Baraa Ansari," tulis mereka dalam postingan yang juga dikutip di BBC.

Kantor berita pemerintah Suriah mengatakan, militer negara itu telah menargetkan para pemimpin Al Nusra yang tengah menggelar pertemuan di bagian utara Provinsi Idlib. (Tnt/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya