Liputan6.com, Jakarta - Ruben Amorim mengakui bahwa Manchester United telah mengambil "risiko" pada aktivitas bursa transfer musim dingin 2025 dengan hanya mendatangkan dua pemain.
Manchester United kalah dalam lanjutan pertandingan Liga Inggris melawan Crystal Palace di hadapan ribuan fans sehinggaterpuruk di posisi ke-13 klasemen sementara dengan selisih gol -6.
Advertisement
Baca Juga
Hasil tersebut membuat tekanan di Setan Merah semakin besar, terlebih melihat kiprah mereka pada pasar pemain tengah musim. Pada bursa transfer kali ini, Manchester United hanya merekrut bek kiri Patrick Dorgu dan bek tengah Ayden Heaven. Tapi, mereka gagal mendatangkan penyerang untuk mengisi kekosongan setelah ditinggal Antony dan Marcus Rashford.
Advertisement
Striker muda Rasmus Hojlund baru mencetak lima gol dari 13 pertandingan. Sedangkan Joshua Zirkzee baru mencetak satu gol dari 16 penampilannya di Liga Inggris musim ini. Statistik yang kurang baik untuk penyerang dengan harga total 114,5 juta poundsterling.
Manchester United mendatangakan dua penyerang tersebut dengan tujuan menajamkan lini serang, namun realitanya dua penyerang tersebut belum bisa memberikan penampilan yang maksimal semenjak didatangkan.
Musim yang Berat Bagi Manchester United
Amorim sebelumnya mengatakan tim Manchester United musim ini "mungkin yang terburuk dalam sejarah klub". Manchester United kalah delapan kali dari 19 pertandingan yang dipimpin oleh pelatih asal Portugal tersebut. Mereka juta tumbang dalam lima dari enam pertandingan kandang terakhir.
"Yang saya rasakan adalah klub ini butuh waktu," kata Amorim tentang strategi transfer. "Kami tahu urgensi saat ini, momen tim, semua orang di sini tidak ingin membuat kesalahan yang sama seperti yang kami lakukan di masa lalu."
"Kami harus meningkatkan pemain yang kami miliki dan memenangkan beberapa pertandingan dan di musim panas nanti kita akan lihat hasilnya. Namun, seperti yang saya katakan, kami sangat berhati-hati dengan transfer karena kami membuat beberapa kesalahan di masa lalu," sambubngnya.
Advertisement
Momen Sulit Bagi Manchester United
Amorim merasa bahwa ini merupakan momen yang sulit untuk membalikkan keadaan dalam bebrapa pertandingan yang tersisa hingga akhir musim. Pelatih berusia 40 tahun tersebut mengambil resiko yang besar dan menginkan hal yang berbeda dalam tim yang ditanganinya.
"Kami mengambil beberapa risiko, tetapi itulah cara yang kami inginkan. Kami ingin memenangkan beberapa pertandingan. Kami dapat meningkatkan tim kami, kami punya waktu untuk berlatih karena saya selalu mengeluh tentang waktu untuk berlatih! Kami akan meningkatkan tim, para pemain. Saya menginginkan tipe pemain tertentu dengan profil yang berbeda dan kami akan segera berubah," ungkapnya.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)