Menlu Retno dan Kepala BNP2TKI Goyang Dangdut Bareng 1.000 TKI

Tanpa ragu, Menlu Retno menyanggupi tantangan tersebut. Ia pun langsung berjoget mengikuti irama lagu 'Terajana' yang sudah dimainkan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 11 Agu 2015, 15:42 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2015, 15:42 WIB
Menlu Retno dan Kepala BNP2TKI Goyang Dangdut Bareng 1.000 TKI
Menlu Retno menyanggupi tantangan berjoget mengikuti irama lagu 'Terajana'. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang kongres ke-III Diaspora Indonesia, Kementerian Luar Negeri dan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyelenggarakan pertemuan dengan 1.000 TKI dan Diaspora.

Ada hal menarik dalam acara yang berlangsung di Djakarta Theater tersebut. Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi berjoget bersama ribuan TKI yang hadir.

Awalnya "tantangan" untuk bergoyang bersama para TKI dilontarkan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI), Lalu Muhamad Iqbal yang sudah berada di atas panggung bersama seorang anggota grup dangdut Duo Sabun Colek.

"Sebelum Ibu Menlu ke Istana kita todong (goyang) Terajana dulu," tantang Iqbal di Djakarta Teater, Selasa (11/8/2015).

Tanpa ragu, Menlu Retno menyanggupi tantangan tersebut. Ia pun langsung berjoget mengikuti irama lagu Terajana yang sudah dimainkan.

Tidak mau "kalah" dengan Menlu Retno yang sudah bergoyang, Nusron Wahid juga mulai unjuk kebolehan goyang dangdutnya.

Mereka berdua akhirnya tumpah ruah bersama para TKI di ruangan ballroom Djakarta Theater yang sudah berubah menjadi lantai dansa. Tak cuma bergoyang, Menlu Retno dan Nusron juga menyanggupi permintaan para TKI untuk berfoto bersama.

Acara pertemuan dengan 1.000 TKI dan Diaspora sendiri ditujukan memberikan inspirasi motivasi kepada para TKI agar bekerja di dalam negeri. Sehingga nantinya mereka tidak perlu menjadi pekerja sektor informal di luar negeri.

Pertemuan tersebut juga menjadi bagian dari kampanye penyadaran publik terkait perlindungan WNI yang telah dicanangkan oleh Kementerian Luar Negeri sejak paruh kedua 2014. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya