Liputan6.com, Jakarta - Dua raksasa ekonomi dunia mengincar proyek kereta api supercepat Jakarta-Bandung yang nilainya mencapai US$ 5,5 miliar atau lebih dari Rp 71 triliun: Jepang dan Tiongkok.
Dan, untuk menunjukkan kesiapannya mewujudkan kereta cepat pertama di Indonesia, China menggelar pameran kecanggihan teknologi perkeretaapiannya di Atrium Senayan City, Jakarta.
Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng mengatakan, kereta cepat buatan negerinya akan memangkas durasi perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Hingga saat ini, jarak sekitar 150 kilometer itu biasanya ditempuh dalam waktu 2 jam lewat tol. Itu pun kalau tak macet...
Advertisement
"Kereta cepat ini memiliki kecepatan 350 km per jam. Jarak Jakarta-Bandung bisa ditempuh dalam waktu 36 menit," kata Dubes Xie Feng dalam pembukaan pameran yang juga dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno.
Karenanya, lanjut dia, warga Bandung yang bekerja di Jakarta tak perlu pindah dan membuat sumpek ibukota.
Dubes Xie Feng mengatakan, pembangunan kereta cepat memudahkan perpindahan manusia. Salah satunya, perjalanan Beijing ke Guangzhou, menempuh 2.298 km, sebelumnya membutuhkan waktu 20 jam 31 menit. Kini, waktu terpangkas jadi kurang dari 8 jam.
Sistem transportasi massal yang baik juga bisa mendorong perekonomian. Seperti halnya di China. "Kereta cepat mendorong berdirinya perusahaan teknologi, perkembangan pariwisata dan perdagangan," kata dia.
Dubes China mengatakan, sistem kereta cepat di negerinya mengedepankan kecanggihan teknologi, keamanan dan kenyamanan para penumpang, juga tak kalah pentingnya adalah ramah lingkungan.
Penasaran dengan kereta buatan China? Simak videonya berikut ini:
(Ein/Tnt)