Bandara Gaoqi, Pintu Masuk ke 'Kota Romantis' Xiamen

Xiamen dan wilayah sekitarnya di selatan Fujian juga menjadi daerah asal nenek moyang warga keturunan Tionghoa di Asia Tenggara.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 22 Agu 2015, 21:29 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2015, 21:29 WIB
Bandara Gaoqi, Pintu Masuk ke 'Kota Romantis' Xiamen
Xiamen Island. (Wikimedia)

Liputan6.com, Beijing - Awan yang tersibak memunculkan pemandangan Xiamen. Dari pesawat yang mengudara, terlihat sebuah kota cantik di tepian Selat Taiwan yang terletak di Provinsi Fujian, Tiongkok.

Pantai, pegunungan, dan kota yang dipenuhi gedung bertingkat dan pelabuhan luas menjadi lanskap kota yang didaulat sebagai 'China's most romantic leisure city' -- kota tujuan wisata paling romantis di Tiongkok pada 2011 versi CNTA (China National Tourism Administration) dan China Tourism Academy.

Xiamen adalah kota yang teratur, bersih, dan ramah. Iklimnya yang hangat, menjadi alasan utama menjadikannya sebagai lokasi bulan madu favorit. Pun untuk dijadikan tujuan wisata, juga sebagai tempat tinggal.

Selain makanan lautnya yang berlimpah lagi segar, daya tarik lain Xiamen adalah Pulau Gulangyu yang juga dikenal sebagai 'Piano Island'. Pulau Piano.

Hanya perlu 5 menit naik feri dari Xiamen untuk sampai ke pulau itu.

Pulau seluas 2 kilometer persegi tersebut memiliki populasi manusia sekitar 25 ribu jiwa dan lebih dari 5.000 piano. Hampir setiap penghuni bisa memainkan alat musik tersebut.

Di sana juga ada museum seluas 450 meter persegi yang memamerkan 40 piano kuno dari seluruh dunia. Di sana juga minim mobil, sehingga udara bersih lah yang terhirup ke paru-paru.

Daya tarik lain Gulangyu, pemandangan pulau itu serasa di Eropa. "Ada banyak rumah kolonial, warisan masa pemukiman internasional dari 14 negara asing pada Abad ke-19 dan Abad ke-20," demikian Liputan6.com kutip dari CNN, Jumat (21/8/2015).

Pembangunan Pesat

Xiamen dan wilayah sekitarnya di selatan Fujian juga menjadi daerah asal nenek moyang warga keturunan Tionghoa di Asia Tenggara. Termasuk Indonesia.

Sejarah Xiamen bisa ditelusuri sejak era Dinasti Song (960-1279 Masehi) yang menjadikannya pelabuhan perdagangan dengan negara asing. Sementara pada era Dinasti Ming, ia menjadi pangkalan militer untuk menumpas para bajak laut.

Kini, ketika tak ada lagi bajak laut yang harus dilawan, Xiamen berubah menjadi kota besar dengan perekonomian yang kuat, yang dilengkapi infrastruktur rel kereta api, jalan raya, pelabuhan, juga penerbangan.

Khusus di bidang penerbangan, di sana terdapat Bandara Internasional Gaoqi, yang menjadi salah satu pintu masuk menuju Xiamen.

Pada 2012, bandara tersebut menjadi yang tersibuk ke-8 di China dalam hal lalu lintas kargo. Juga menjadi yang tersibuk ke-11 untuk lalu lintas penumpang dengan total mencapai 17.354.076 manusia.

Bandara Gaoqi juga menjadi rumah bagi maskapai Xiamen Airlines yang juga melayani penerbangan langsung dari wilayah tersebut dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Indonesia.

Berikut cuplikan suasana Bandara Gaoqi yang diambil oleh Liputan6.com:

(Ein/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya