Tabrakan Kapal di Laut Taiwan, 1 WNI Tewas 3 Hilang

Tabrakan kapal ini terjadi pada Jumat 18 September 2015.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 20 Sep 2015, 23:17 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2015, 23:17 WIB
Ilustrasi kapal laut
Ilustrasi kapal laut

Liputan6.com, Jakarta - 4 Warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan menjadi korban hilang dalam insiden tabrakan kapal di perairan Taiwan. Kejadian nahas ini terjadi pada Jumat 18 September 2015.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhammad Iqbal, perkembangan kejadian terus dimonitor oleh Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taipei maupun Kantor Dagang Ekonomi Taiwan di Indonesia (TETO).

Hal itu karena Indonesia dan pemerintah Taiwan tak memiliki hubungan bilateral secara resmi. Namun saat ini, imbuh Iqbal, otoritas Taiwan terus mencari korban tabrakan kapal ini. Identitas korban hilang asal Indonesia pun sudah berhasil diketahui.

"Dari hasil telusur paspor sudah berhasil identifikasi nama dan alamat asal 4 anak buah kapal (ABK) korban tabrakan kapal," ucap Iqbal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (20/9/2015).

"Kemlu akan segera menghubungi keluarga untuk mengabarkan kecelakaan tersebut," sambung dia.

Identitas 4 WNI

Adapun identitas keempat WNI korban kecelakaan kapal di Taiwan adalah Kusnanto asal Brebes (meninggal dunia dan sudah ditemukan jenazahnya), Kusnali asal Brebes (belum ditemukan), Sanip asal Karawang (belum ditemukan), dan Tasam asal Brebes (belum ditemukan).

Dari keempat korban WNI, imbuh Iqbal, hingga saat ini baru seorang yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal. Sementara 3 lainnya masih dalam pencarian. Namun sore tadi ditemukan 1 jenazah lagi yang diduga salah satu ABK asal Indonesia yang hilang.

"Info kami terima dari Taiwan Cost Guard via TETO (Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan) bahwa hari ini pukul 15.55 LT (local time) salah satu kapal nelayan yang ikut dalam SAR menemukan 1 jenazah yang diduga kuat adalah salah satu ABK," beber Iqbal.

Menurut Iqbal, kapal tersebut direncanakan akan merapat ke Pelabuhan Keelung membawa jenazah untuk dilakukan identifikasi.

Koordinasi dengan Polri

"Untuk antisipasi kebutuhan identifikasi, Kemlu akan berkoordinasi dengan Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk segera lakukan pengambilan sampel DNA," lanjut Iqbal.

Selain itu, Otoritas Taiwan memastikan pihak Coast Guard mereka dan pemilik kapal sudah menarik kapal ini ke pantai. Sebab, diduga masih ada sejumlah ABK yang terjebak di dalam kabin kapal.

Pada Jumat lalu, terjadi tabrakan kapal nelayan Shih Hui 31 dengan kapal bermuatan kerikil seberat 8 ribu ton di perairan Chuwei, pantai utara Taiwan. 9 ABK kapal nelayan hilang yang terdiri 1 orang kapten warga Taiwan, 4 ABK warga China, dan 4 ABK WNI.

Polisi Pantai Taiwan mengerahkan 6 kapal, 1 tim penyelam dan dibantu sejumlah kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi untuk mencari para ABK yang hilang. Proses pencarian mengalami kesulitan karena banyaknya jaring ikan bertebaran di area tersebut. (Ans/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya