Penembakan Dekat Markas Polisi Australia, 2 Tewas

Salah satu korban penembakan adalah seorang pegawai yang bekerja untuk Kepolisian NSW.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Okt 2015, 16:19 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2015, 16:19 WIB
Penembakan Dekat Markas Polisi Australia, 2 Tewas
Penembakan dekat markas polisi NSW, Australia. (AAP)

Liputan6.com, Parramatha - Sehari setelah penembakan di sebuah kampus di Oregon, insiden serupa terjadi di Australia. Tepatnya di dekat markas polisi New South Wales di Parramatha.

"2 Orang ditembak mati, satu saksi melaporkan seorang pria menggunakan kostum serba hitam dan memegang pistol di antara mereka yang tewas," kata polisi seperti dikutip dari SKY News, Jumat (2/10/2015).

Menurut laporan yang beredar, salah satu korban penembakan adalah seorang pegawai yang bekerja untuk Kepolisian NSW.

"Insiden itu terjadi di luar markas bangunan Kepolisian NSW di Charles Street. Sekitar pukul 04.30 hari terdengar sejumlah tembakan dilepaskan," kata pihak kepolisian dalam sebuah pernyataan.

"Dua orang tewas di lokasi kejadian. Petugas masih mengidentifikasi identitas mereka yang tewas," jelas kepolisian.

Polisi kemudian mengkonfirmasi melakukan operasi sterilisasi besar-besaran di antara Hassall Street dan Charles Street, dan masyarakat diimbau untuk menjauhi lokasi tersebut.

Sementara jasad si penembak berkostum serba hitam yang ditutupi, terlihat dari helikopter yang menyiarkan langsung lokasi penembkan pada Jumat sore. 

Seorang saksi penembakan fatal di barat Sydney mengatakan, terdengar teriakan seorang pria bersenjata di luar markas Kepolisian NSW. Lalu terlihat seorang pria tergeletak di tanah.

"Aku mendengar tembakan dan melihat seorang pria berpakaian serba hitam mondar-mandir menodongkan senjata di luar markas polisi di Parramatta pada hari Jumat sore," ungkap Agen real estate Edwin Almeida.

Almeida menuturkan, ada staf yang ketakutan berlari ke dalam kantor dan saat itulah terdengar 3 sampai 4 kali tembakan.

"Kami melihat ke luar jendela, melihat orang seperti berpakaian polisi polos tanpa emblem sambil menodongkan pistol ke orang yang sudah terbaring bersimbah darah di jalan," jelas Almeida.

Penyelidikan pun segera dilakukan setelah kematian 2 orang dalam insiden tersebut.

Sebelumnya, Australia juga pernah mendapati teror serupa. Pada Senin 15 Desember 2014 pukul 09.45 waktu setempat. Man Haron Monis yang berasal dari Iran membuat situasi kacau di Cafe  Lindt di Sydney.

Dengan mengenakan senjata, ia menyandera sekitar 50 pengunjung kafe.

Setelah 17 jam berlalu, polisi Negeri Kanguru memutuskan untuk menyerbu kafe setelah mendengar letupan senjata dari dalam tempat kongkow tersebut. Penyerbuan berlangsung tegang hingga. Baku tembak terjadi. Pada akhirnya, 3 orang tewas, termasuk pelaku Man Haron Monis.

(Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya