Liputan6.com, Jakarta - Bila tak ada aral melintang, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melawat secara kenegaraan ke Amerika Serikat pada akhir Oktober ini. Namun, jelang kunjungan tersebut Jokowi diisukan bertemu dengan pimpinan Freeport McMoran --induk usaha PT Freeport Indonesia-- secara pribadi.
Isu pertemuan dengan pimpinan Freeport tersebut menimbulkan kontroversi besar. Sebab, rencana ini muncul di tengah rencana perpanjangan kontrak perusahaan asal AS ini.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi segera angkat bicara. Dia mengaku terkejut atas isu agenda khusus Jokowi dengan pimpinan Freeport.
"Saya adalah yang merancang program, tapi tiba-tiba ada rumor Mr A akan bertemu dengan Pak Presiden (Jokowi) dan sebagai-sebagainya," ucap Retno di press briefing mingguan Kemlu di Jakarta, Rabu (21/10/2015).
"Untuk pernyataan apakah ada breakfast dan sebagai-sebagainya dengan Freeport sejauh yang ada dalam kertas saya tidak ada," sambung dia.
Mantan Duta Besar RI untuk Belanda ini hanya mengatakan, dalam lawatan ke AS, Jokowi dijadwalkan bertemu beberapa pebisnis asal Negeri Paman Sam. Termasuk, perwakilan Freeport secara bersamaan.
Sementara itu Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dian Triansyah Djani mengatakan, Jokowi dijadwalkan mendatangani 4 nota kesepahaman. Ke-4 MoU tersebut berasal dari beberapa sektor yang jadi kepentingan bersama RI-AS.
"MoU yang akan ditandatangani adalah defence cooperation, yang kedua dengan kerja sama maritim, yang berikutnya mengenai bahan bakar kapal terbang yang efisien, yang berikutnya di bidang energi," pungkas Dian Triansyah. (Ans/Ado)