Liputan6.com, Columbia - Perahu tur untuk menyaksikan paus di lepas pantai Tofino, British Columbia, Kanada dilaporkan tenggelam. Kapal berpenumpang 27 orang itu kandas pada Minggu 25 Oktober 2015.
"1 orang hilang, 5 lainnya tewas," kata koordinator penyelamatan seperti dikutip dari CNN, Senin (26/10/2015). "21 orang telah diselamatkan," tambah Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan.
Upaya Pencarian dan penyelamatan itu rampung pada Minggu malam.
Advertisement
Canadian Broadcasting Corporation menyebut, perahu untuk melihat kapal paus itu bernama MV Leviathan II.
Seorang saksi mengatakan kepada CBC, perahu tenggelam cukup jauh dari pantai dan tak bisa dilihat.
"Anda bisa melihat perahu yang lebih kecil bolak-balik membantu membawa orang kembali ke pantai," kata Rami Touffaha kepada CBC. "Airnya tak berombak jadi aku tak melihat apa yang menyebabkan perahu tenggelam, tapi Anda tidak akan pernah tahu yang terjadi di perairan ini," katanya.
"Lokasinya cukup dekat dengan batu dan Anda masih bisa melihat bagian kapal di atas air," kata Operator tur lain, John Forde.
Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Leviathan II memaparkan, perahu yang kandas itu dari Whaling Station & Adventure Centres milik Jamie Bray. Perahu setinggi 65 kaki itu memiliki 3 dek -- 1 atas dan bawah serta di belakang perahu -- untuk melihat atraksi mamalia air itu.
"Kapal dengan 46 kursi penumpang yang nyaman," tulis perusahaan kapal itu di situsnya.
Selain itu, perusahaan tersebut juga menawarkan acara berperahu lainnya bagi pengunjung yang ingin menonton atraksi beruang atau mandi di sumber air panas.
Perusahaan itu juga menyatakan kesedihan atas tragedi memilukan itu melalui situsnya.
"Ini adalah hari yang tragis. Seluruh tim kami berduka atas kejadian ini, dan doa kami untuk seluruh keluarga, teman dan orang yang dicintai yang ada di kapal itu. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu penumpang dan staf kami melalui masa sulit ini," kata Jamie Bray sang pemilik perusahaan tersebut.
"Dewan Keselamatan Transportasi Kanada akan menyelidiki kasus tenggelamnya kapal itu," jelas Jamie.
Menurut data dari Dewan Keselamatan Transportasi, kapal paus lain milik Jamie juga pernah terlibat kecelakaan fatal pada tahun 1998.
"Saat itu operator kapal dan penumpang kapal "Ocean Thunder" tenggelam di perairan yang bergolak saat tengah menonton paus," ungkap dewan.
(Tnt/Ein)