Liputan6.com, Lake Jackson - Seorang ibu rumah tangga dua anak kembangkan bakat seninya dengan cara yang tak biasa. Ketika tak sedang mengurus kedua putranya, ia membuat perhiasan dari air susu ibu (ASI) yang telah diawetkan.
Dikutip Houston Chronicles, Jumat (29/1/2016), Bridgette Boudreaux (24) telah menemukan pasar untuk karyanya, bahkan hingga ke luar negeri.
Baca Juga
Mereka yang berhasil menemukan Boudreaux melalui internet dapat mengirimkan ASI mereka dari seluruh penuru dunia untuk dijadikan anting atau kalung.
Advertisement
Wanita asal Lake Jackson, Texas, itu mengaku telah menemukan cara untuk mengawetkan ASI sehingga dapat dijadikan perhiasan. Sebuah proses yang memerlukan sekitar 14,8 mililiter dan memakan waktu kira-kira satu minggu.
Baca Juga
"Susunya bukan dalam bentuk cair dan tidak akan basi atau bau setelah diawetkan,” ungkapnya.
Hasil akhirnya sangat mirip dengan mutiara. Setiap butir diberi pelapis perhiasan sehingga bisa tahan lama untuk dipakai sehari-hari.
Usahanya diberi nama JoBri Milk Charms. Menurutnya, ia mendapatkan ide ini dari keinginannya untuk mengenang ikatan antara ibu dan anak yang tercipta melalui proses menyusui.
“Ketika saya membuat perhiasaan dari ASI, tak jarang saya mendapati kisah seorang ibu yang berhasil melalui masa-masa sulit dan jadi lebih dekat dengan anaknya," ungkap Boudreaux.
Ia bahkan bisa membuat perhiasan ASI dari susu yang dibeku sejak 1995.
Selain ASI, ia juga bisa membuat perhiasan dari rambut bayi, tali pusar, dan bagian-bagian plasenta. Ia bahkan bisa membuat perhiasan dari abu kremasi untuk dijadikan perhiasan bagi kerabat dan teman yang ingin mengenakan sebagian dari orang yang mereka kasihi.
“Saya harap karya-karya itu dapat memberikan kenyamanan karena mengetahui orang yang dicintai selalu dekat di hati.”
Awalnya, sang suami mengaku bingung dengan proyek istrinya.
“Awalnya saya bingung ketika ia pertama kali mengatakan akan membuat perhiasan dari ASI untuk dirinya. Saya mendukung gerakan menyusui tapi agak sedikit heran dengan caranya ia mengubah menjadi perhiasan.”
Namun, ketika orang melihat hasilnya keraguan pun sirna.
"Saya senang melihat reaksinya mereka yang kagum ketika saya memperlihatkan gambar-gambarnya.”
Bisnis berjalan cukup baik sehingga sang ibu bisa tetap di rumah bersama dengan kedua anaknya yang masih berusia 2 tahun dan 4 bulan.
Ia membuat karya pertamanya 2 tahun lalu setelah kelahiran anak pertama. Sejak itu ia telah mendapatkan pujian dari forum menyusui, memberikan dorongan untuk mengembangkan hobinya.
“Setelah menguasai cara pengawetannya, saya mulai menerima pesanan,” lanjutnya.
Karyanya bahkan telah ditampilkan dalam sejumlah majalah dan blog.
Harga perhiasan mulai dari Rp 692 ribu dan disesuaikan dengan gayanya.
Sejumlah orang memandang apa yang dilakukannya aneh atau bahkan menyeramkan.
“Orang mencintai perhiasan saya atau benar-benar merasa jijik,” tutupnya.