Liputan6.com, Madrid - Kawasan wisata Madrid dikejutkan dengan aksi seorang perempuan bergaya bak Rambo. Dengan bandana merah di kepala, ia membawa senjata laras panjang, berjalan di taman yang populer oleh turis.
Seorang saksi mata yang ketakutan melihat aksinya berpakaian ala militer, sedang merayap di jalan, lalu berdiri sambil membawa senjata. Seakan sedang ingin menembak sesuatu. Saksi mata itu segera menelpon polisi.
Baca Juga
Para petugas berhasil menghentikannya di Plaza de Espana, sebuah lapangan luas di tengah kota yang sangat populer di Madrid. Mereka terkejut ternyata perempuan 'rambo' itu adalah Pasukan Sipil yang tengah menjalani latihan.
Advertisement
Â
Baca Juga
Awalnya perempuan itu mengaku sedang latihan teater. Namun, ia akhirnya mengungkapkan jati dirinya bahwa ia adalah anggota penegak hukum.
Senjata laras panjang yang ia bawa adalah palsu.
Dua koleganya yang lain juga turut serta dalam latihan itu. Hanya saja keduanya memakai baju penari.
Para warga serta turis jelas takut dengan latihan itu. Apalagi semenjak Spanyol meningkatkan level keamanan hingga peringkat 4 setelah bom Brussel.
Politisi Francisco Perez Esteban mengatakan latihan itu sungguh konyol.
"Ini jelas tak dapat diterima setelah para agen dari penegak hukum melakukan latihan di tengah jalan ramai, sementara pihak kementerian dalam negeri telah berupaya menyampaikan agar masyarakat tenang," kata Esteban seperti dilansir dari News.com.au, Senin (4/4/2016)
"Apalagi kita berada di level (keamanan) 4. Cukup bagi para agen untuk tidak melakukan latihan seperti ini. Apalagi tanpa identifikasi serta membawa senjata. Publik mana tahu senjata itu asli atau tidak," lanjutnya.
Juru bicara Pertahanan Sipil mengatakan perempuan itu sedang berlatih, dalam rangka bagian dari kursusnya. Namun, ia diminta tak memakai baju seperti itu.
Juru bicara itu juga menepis kabar bahwa mereka tak pernah melaporkan latihan itu kepada pihak balai kota.
Bulan lalu, seorang Nigeria membuat horor di Fuencarral El-Padro di utara Madrid. Saat itu, ia berjalan dengan Kalashnikov di bahunya.
Saksi mata melihat polisi berhasil meringkusnya. Diketahui senjata itu merupakan replika senapan angin M-16 yang dipakai militer AS. Koran lokal melaporkan pria itu menderita penyakit mental.