Liputan6.com, Waterloo - Beberapa orang mungkin menggunakan lagu untuk mengingat sesuatu, namun para ilmuwan mempunyai cara lain yang lebih efektif.
Mereka mengatakan bahwa menggambar benda atau hal yang dibutuhkan, akan membantu kita mengingat dua kali lebih banyak informasi dibandingkan hanya dengan menulisnya.
Baca Juga
Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (22/4/2016), cara tersebut dinilai menciptakan jejak memori lebih kohesif yang memadukan informasi visual, motorik, dan semantik -- pembelajaran tentang makna.
Advertisement
"Kami membandingkan gambar dengan angka yang dikenal dengan strategi pengkodean, tapi gambar selalu lebih unggul," ujar kandidat PhD di Departemen Psikologi Univeristy of Waterloo, Jeffrey Wammes.
Baca Juga
Para peneliti menjelaskan bahwa proses menggambar setidaknya mencakup empat komponen untuk meningkatkan memori, yaitu elaborasi--penggarapan secara tekun dan cermat, citra visual, tindakan motorik, dan representasi bergambar.
Dalam proses mengubah tulisan menjadi gambar, hal pertama yang kita lakukan adalah membuat beberapa karakteristik fisik (elaborasi) dan citra visual dari benda. Selanjutnya, dibutuhkan keterlibatan gerakan tangan untuk menggambar (tindakan motorik)
Wammes dan tim memberi sekelompok subyek penelitiannya sebuah daftar berisi kata-kata yang mudah digambar, seperti buah pir dan balon. Mereka lalu diberi waktu 40 detik untuk menggambar atau menulisnya secara berulang.
Para peneliti kemudian meminta mereka untuk mengingat kata-kata yang terdapat dalam daftar sebanyak mungkin dalam waktu 60 detik.
Hasilnya percobaan itu menunjukkan bahwa kata-kata yang diubah menjadi gambar lebih banyak diingat.
"Partisipan dua kali mengingat lebih banyak dengan gambar daripada yang ditulis," ujar Wammes.
"Kami menyebut hal tersebut dengan 'the drawing effect', yang merujuk pada keuntungan dari menggambar kata ketimbang menuliskannya."
Percobaan lain pun dilakukan oleh para peneliti. Mereka meminta para partisipan untuk menambahkan detail visual pada kata-kata yang ditulis ulang, seperti menambahkan bayangan atau mengubahnya menjadi doodle.
Namun, kata-kata yang diubah menjadi gambar tetap yang paling diingat, walaupun para partisipan telah memodifikasi kata-kata yang ditulis ulang.
Para peneliti berkata bahwa memori atas kata-kata yang digambar lebih unggul dibandingkan cara lain.
"Kualitas gambar yang dibuat oleh seseorang tak begitu penting. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang dapat mengambil manfaat dari strategi ini, tak memandang apakah mereka memiliki bakat seni atau tidak," ujar Wammes.
"Kami menunjukkan bahwa orang-orang dapat memperoleh manfaat dari strategi tersebut, walaupun mereka hanya memiliki 4 detik untuk menggambarnya."