Liputan6.com, Tripoli - Angkatan bersenjata Libya merebut kembali pelabuhan di Kota Sirte dari tangan ISIS dalam sebuah pertempuran sengit. Sirte adalah markas ISIS yang paling signifikan, di luar Irak dan Suriah.
Pada awal pekan ini, jet-jet tempur mulai dikerahkan untuk membom titik-titik yang dikuasai ISIS di Sirte, sementara angkatan laut menembakkan rudal-rudal ke arah pelabuhan.
Militer Libya, yang berkaitan dengan pemerintahan kesatuan di Tripoli yang didukung PBB, memulai pertempuran untuk merebut kembali Sirte sejak bulan lalu.
Juru bicara kemiliteran, Jenderal Muhammad al-Ghusri mengatakan, para pemimpin senior ISIS telah melarikan diri ke wilayah gurun di utara.
"Namun, ada banyak militan yang masih terkepung di wilayah kota," demikian dikutip dari BBC, Sabtu (11/6/2016).
Pasukan pemerintah menargetkan merebut ISIS dalam waktu dekat. "Saya berpendapat, kita akan segera bisa mengumumkan pembebasan Sirte dalam dua atau tiga hari mendatang."
Bentrok berdarah antara militer Libya dan militan organisasi teror itu berpusat di kompleks pusat konferensi Ougadougou -- yang pada masa lalu menjadi tempat berlangsungnya sejumlah konferensi internasional, namun kemudian jadi markas komando ISIS.
Angkatan udara yang loyal pada pemerintah menargetkan gedung konferensi, dengan memberondongnya menggunakan artileri berat.
Di sisi lain, para militan ISIS membalasnya dengan tembakan sniper, berondongan peluru, dan lemparan rudal.
Pihak pemerintah mengatakan, dua tentara tewas dan 8 lainnya terluka akibat serangan. Sementara, korban dari pihak ISIS belum diketahui.
Sirte adalah kampung halaman Moammar Khadafi, diktator Libya yang digulingkan rakyatnya sendiri selama pergolakan yang disebut sebagai 'Arab Spring'.
Kekacauan politik yang tak kunjung usai dimanfaatkan ISIS dengan merebut sejumlah wilayah di Libya pada 2014. Mereka kemudian mengendalikan Sirte secara penuh tahun lalu.
Sementara itu, pemerintahan kesatuan dibentuk di Tripoli sekitar dua bulan lalu. Amerika Serikat mengatakan, pemerintahan Libya yang baru seharusnya dipersenjatai untuk melawan ISIS.
Militer Libya Rebut Pelabuhan Sirte dari Tangan ISIS
Sirte adalah markas ISIS yang paling signifikan, di luar Irak dan Suriah. Kota itu adalah kampung halaman Moammar Khadafi.
diperbarui 11 Jun 2016, 12:01 WIBDiterbitkan 11 Jun 2016, 12:01 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Presiden Prancis Emmanuel Macron Serukan Penghentian Pengiriman Senjata ke Israel
YouTube Shorts Makin Seru! Durasi Video Kini Sampai 3 Menit
Dibangun 10 Tahun, Proyek Jalur Ganda Kereta Api Bogor-Sukabumi Rampung
Festival Iraw Tengkayu, Acara Kebudayaan Suku Tidung di Tarakan
Jadwal Liga Inggris 2024/2025, 6 Oktober di Vidio: Aston Villa vs Manchester United
Bacaan Niat Sholat Taubat dalam Bahasa Arab dan Latin, Lengkap Tata Caranya
Jelang Setahun Serangan Israel di Palestina, Hampir 42.000 Orang Tewas dan 96.910 Lainnya Luka
Jennifer Coppen Berada di Titik Terendah Saat Rindu Almarhum Suami, Dali Wassink
Bingung Cari Rekomendasi Kuliner di Lokasi Terdekat, Tanya Sabrina Aja!
Ridwan Kamil Optimistis Bakal Dominasi Debat Perdana Pilgub Jakarta Malam Ini
Debat Pilkada Jakarta: Pramono-Rano Tak Ada Persiapan Khusus
Puteri Indonesia Pariwisata Tata Juliastrid Raih Gelar Miss Cosmo 2024, Kalahkan Wakil Thailand dan Amerika Serikat