Roma Akan Dipimpin Wali Kota Cantik Virginia Raggi

Warga Roma menjatuhkan pilihan pada Virginia Raggi. Untuk kali pertamanya, seorang perempuan akan menjadi wali kota Roma.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 20 Jun 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2016, 08:00 WIB
Virginia Raggi, calon terpilih wali kota Roma, Italia
Virginia Raggi, calon terpilih wali kota Roma, Italia (Reuters)

Liputan6.com, Roma - Warga Roma menjatuhkan pilihan pada Virginia Raggi. Untuk kali pertamanya dalam sejarah, seorang perempuan akan menjadi wali kota di ibukota Italia tersebut.

Meski belum disahkan, jajak pendapat menunjukkan bahwa calon walikota dari partai anti-kemapanan, Five Star Movement unggul dari rivalnya, Roberto Giachetti dari Democratic Party (PD).

"Era baru bagi kita telah dimulai," kata Raggi, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/6/2016).

"Kita akan bekerja untuk mengembalikan legalitas dan transparansi institusi kota."
 


Kemenangan perempuan cantik itu, yang sebelumnya tak dikenal secara luas publik Roma, akan menjadi pukulan telak bagi Perdana Menteri Matteo Renzi.

Setelah Roma lepas, Democratic Party (PD) -- partai sang perdana menteri -- kini hanya bisa menancapkan kekuasaannya di Milan. Sementara, Turin, kota besar lainnya juga kemungkinan akan dikuasai Five Star Movement.

Sejumlah analis mengatakan, kemenangan di Roma akan menjadi pijakan kuat bagi Five Star dalam pemilihan anggota parlemen pada 2018.

Virginia Raggi, calon terpilih wali kota Roma dari Partai Five Star (Reuters)



Virginia Raggi, pengacara berusia 37 tahun itu memenangkan 35 persen suara dalam putaran pertama dua pekan lalu. Sementara, rivalnya, Giachetti memperoleh 24 persen.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan, Raggi memperoleh 67 persen suara.

Virginia Raggi unggul dari rivalnya, Roberto Giachetti (Reuters)


Wali kota baru Roma akan memimpin sebuah kota yang terperosok dalam utang lebih dari US$ 15 miliar -- dua kali anggaran tahunannya.

Warga kota Roma juga sudah frustasi dengan kemerosotan kota mereka: lubang-lubang yang menganga di jalanan, tumpukan sampah, transportasi dan pemukiman yang bobrok, demikian dilaporkan wartawan BBC, James Reynolds.

Didirikan oleh komedian Beppe Grillo pada 2009, Five Star gencar mengkampanyekan perlawanan terhadap korupsi yang mewabah dalam perpolitikan Italia selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, Ignazio Marino, wali kota dari Democratic Party (PD), mengundurkan diri dari jabatan Walikota Roma pada Oktober 2015 akibat skandal pengeluaran. Sejak itu, Roma tak memiliki wali kota.

Sebuah skandal yang lebih besar, yang diduga melibatkan mafia di balai kota, kian membuat Five Star populer dan menjelma sebagai partai oposisi yang paling kuat dalam pemilu 2018 Italia mendatang.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya