Liputan6.com, Sisilia - Matteo Messina Denaro, adalah bos mafia Sisilia yang paling dicari. Selama 20 tahun, ia tak nampak batang hidungnya.
Kendati demikian, Denaro masih mengendalikan kekuasaan dan mampu menggerakkan anak buahnya, bahkan berkomunikasi dengan para pemimpin mafia lainnya. Bagaimana bisa?
Jawabannya: es krim gelato.
Advertisement
Baru-baru ini terkuak cara 'kotor' Denaro berkirim pesan kepada para pemimpin mafia. Memanfaatkan kepolosan bocah perempuan berusia 5 tahun.
Bocah 5 tahun itu adalah anak perempuan dari mantan kaki tangan Denaro, Attilio Forgazza. Anak itu adalah 'sosok' pembawa pesan tulisan tangan antara Denaro dengan bos lainnya.
Selama 20 tahun Denaro tak diketaui publik dan merupakan 10 besar orang yang paling dicari sedunia.
Adapun Fogazza-- yang kini dikenai tuduhan pembunuhan-- mengatakan tangan kanan Denaro, Mimmo Scimonelli mendekat anak perempuannya untuk mengirim pesan yang dikenal dengan kode 'pizzini'.
Dilansir dari Daily Mail Selasa (12/7/2016), Scimonelli mengajak anak Fogazza untuk membeli es krim. Pesan-pesan itu ia selipkan di jaket dan tas punggung bocah 5 tahun tersebut.
Si bocah dan sisa keluarga Fogazza kini tinggal di sebuah lokasi rahasia di bawah perlindungan polisi sementara Fogazza sendiri bekerja sama dengan kejaksaan untuk menggeret bos mafia tersebut.
Selain pernah jadi tangan kanan Denaro, Fogazza memiliki usaha penjualan mobil bekas di barat daya Sicilia. Pria 44 tahun itu memutuskan untuk bekerja sama dengan investigator Palermo setelah ia ditahan pada Desember 2015 karena kasus pembunuhan Salvatore Lombardo pada 2009.
Lombardo tewas setelah ia mencuri van milik Scimonelli.
"Suatu hari, anakku mengatakan 'Paman Mimmo' mengajakku makan gelato dan memasukkan secarik kertas di jaket dan ranselku,'" kata Fogazza kepada jaksa Palermo.
Tahun lalu, hakim Palermo menjatuhkan hukuman kepada 6 pria termasuk Scimonelli dengan total 80 tahun penjara karena pemerasan, konspirasi, membantu dan bersekongkol dengan mafia.
Bos mafia, Messina Denaro yang kini 54 tahun, tidak terlihat publik semenjak tahun 1990-an.
Dia dicari karena telah melakukan serangkaian kekerasan, dan hakim memutuskan ia bersalah --meski tak hadir di persidangan tahun 1993-- karena melakukan serangan bom di Roma, Florence dan Milan yang menewaskan 10 orang.