Jet Tempur Terbang Rendah di Ankara, Terjadi Kudeta di Turki?

Tentara dikerahkan ke sejumlah titik strategis di Istanbul, sementara jet-jet tempur terbang rendah di ibukota Ankara. Kudeta?

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 16 Jul 2016, 06:26 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 06:26 WIB
Upaya kudeta dikabarkan terjadi di Turki
Upaya kudeta dikabarkan terjadi di Turki (Reuters)

Liputan6.com, Ankara - Sejumlah tentara dikerahkan ke beberapa titik strategis di Istanbul, sementara kendaraan militer termasuk jet-jet tempur terbang rendah di ibukota Ankara.

Turki kini dalam kondisi siaga setelah sebuah faksi militer menyatakan telah mengambil alih kekuasaan. Kudeta dikabarkan sedang terjadi.

Pernyataan di televisi mengungkapkan, 'dewan perdamaian' kini mengambil alih pemerintahan. Jam malam dan darurat militer (martial law) juga diberlakukan.

Dalam tayangan TRT juga menyebut, pemerintahan yang berdasarkan aturan demokratis dan sekuler telah dibatalkan oleh 'pemerintahan yang baru'. Konstitusi baru akan diberlakukan.

Namun, menurut sumber, pernyataan tersebut tidak mendapat legalitas dari para komandan militer.  

Seperti dikutip BBC, Sabtu (16/7/2016), belum jelas identitas kelompok yang mengklaim telah melakukan kudeta. Sementara, sejumlah pejabat angkatan bersenjata dikabarkan telah ditahan.

Presiden  Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pihaknya akan mengatasi apa yang ia sebut sebagai pemberontakan oleh sekelompok minoritas.

Kepada CNN Turk melalui telepon pribadi, ia mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan 'struktur paralel', dan akan ada respons yang akan diambil untuk mengatasinya.

Sang presiden menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada Fethullah Gulen, seorang ulama Turki yang ada di AS yang dituduh memicu pemberontakan.

Erdogan meminta rakyatnya untuk turun ke jalan menentang pemberontakan.

"Saya meminta rakyat Turki untuk berkumpul di alun-alun dan bandara. Saya tak pernah meyakini ada kekuatan yang lebih luar biasa dari kekuatan rakyat," kata dia.

Erdogan mengatakan, ia dalam perjalanan menuju Antara dan menegaskan mereka yang terlibat dalam aksi pemberontakan tersebut akan membayar mahal atas apa yang dilakukan.

Sementara, kantor kepresidenan mengatakan, Erdogan berada di lokasi yang aman.

Laporan sebelumnya mengatakan, sang pemimpin sedang berlibur.

Sejumlah pendukung Erdogan memadati Taksim Square -- alun-alun yang pernah mengemuka dalam Arab Spring -- setelah mendengar soal dugaan kudeta.

Ada laporan  terjadi bentrok di lokasi tersebut. Sejumlah cuitan dalam, Twitter bahkan mengklaim, ada tembakan yang dilepaskan di sana.

Sebelumnya, PM Turki Binali Yildirim  mengecam 'aksi ilegal' oleh 'kelompok'. Namun, ia menegaskan, itu bukan kudeta.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya